Penderita Penyakit Ini Tidak Boleh Minum Jahe, Berikut Penyebab dan Resikonya

GresikSatu | Jahe telah lama dikenal sebagai rempah yang memiliki banyak manfaat kesehatan.

Namun, tidak semua orang bisa mengonsumsi jahe secara bebas. Beberapa kondisi kesehatan tertentu bisa diperburuk oleh konsumsi jahe.

Lalu penyakit apa saja yang sebaiknya menghindari konsumsi jahe dan mengapa hal demikian bisa terjadi, berikut penjelasannya.

Penderita Gastritis dan Tukak Lambung

Jahe mengandung senyawa aktif yang dapat merangsang produksi asam lambung.

Pada orang yang menderita gastritis atau tukak lambung, peningkatan asam lambung ini dapat memperparah kondisi mereka, menyebabkan rasa nyeri dan ketidaknyamanan.

Mengapa Harus Dihindari?

Pada penderita gastritis dan tukak lambung, konsumsi jahe dapat menyebabkan iritasi pada dinding lambung yang sudah meradang.

Ini bisa memperburuk gejala seperti nyeri perut, mual, dan muntah.

Penderita Gangguan Pembekuan Darah

Jahe memiliki sifat antikoagulan alami, yang berarti dapat mengurangi kemampuan darah untuk membeku.

Ini dapat menjadi masalah bagi orang yang memiliki gangguan pembekuan darah atau yang sedang mengonsumsi obat antikoagulan.

Baca juga:  Alasan Kenapa Tidak Boleh Mencuci Telur Sebelum Masuk Kulkas

Mengapa Harus Dihindari?

Pada penderita gangguan pembekuan darah, konsumsi jahe dapat meningkatkan risiko perdarahan berlebihan.

Hal ini juga berlaku bagi mereka yang mengonsumsi obat pengencer darah seperti warfarin, karena jahe dapat memperkuat efek obat tersebut dan menyebabkan perdarahan yang tidak terkendali.

Penderita Hipotensi (Tekanan Darah Rendah)

Jahe diketahui memiliki efek menurunkan tekanan darah. Bagi orang yang menderita hipotensi, efek ini bisa menjadi berbahaya karena dapat menyebabkan tekanan darah turun terlalu rendah.

Mengapa Harus Dihindari?

Pada penderita hipotensi, konsumsi jahe bisa memperburuk kondisi mereka dengan menurunkan tekanan darah lebih lanjut.

Gejala yang mungkin muncul termasuk pusing, lemas, dan bahkan pingsan.

Penderita Diabetes Tipe 2

Meskipun jahe dapat membantu mengontrol kadar gula darah, penggunaannya harus sangat hati-hati pada penderita diabetes tipe 2 yang sedang menjalani pengobatan tertentu.

Mengapa Harus Dihindari?

Jahe dapat berinteraksi dengan obat diabetes, menyebabkan penurunan kadar gula darah yang berlebihan (hipoglikemia).

Baca juga:  Tips Kesehatan di Musim Pancaroba: Jaga Tubuh Tetap Fit dengan Langkah Sederhana

Oleh karena itu, penderita diabetes yang ingin mengonsumsi jahe harus berkonsultasi dengan dokter mereka terlebih dahulu.

Ibu Hamil dan Menyusui

Jahe sering digunakan untuk mengatasi mual di pagi hari pada awal kehamilan.

Namun, konsumsi jahe dalam jumlah besar selama kehamilan dan menyusui masih kontroversial dan harus diawasi dengan ketat.

Mengapa Harus Dihindari?

Pada beberapa kasus, konsumsi jahe dalam jumlah besar dapat memicu kontraksi rahim yang bisa berisiko bagi kehamilan.

Selain itu, jahe juga bisa mempengaruhi produksi ASI dan metabolisme bayi yang menyusu.

Jahe memang memiliki banyak manfaat kesehatan, namun tidak semua orang bisa mengonsumsinya dengan aman.

Orang dengan kondisi kesehatan tertentu seperti gastritis, gangguan pembekuan darah, hipotensi, diabetes tipe 2, dan wanita hamil atau menyusui harus berhati-hati dan sebaiknya berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi jahe.

Reporter:
Hilda Azhura
Editor:
Ashadi Ihsan
Rekomendasi Berita

Advertisement

Terpopuler

spot_img