Penumpang dari Bawean Gresik Keluhkan Keterlambatan KMP Gili Iyang Hingga Empat Jam

GresikSatu | Layanan penyeberangan Kapal Motor Penyeberangan (KMP) Gili Iyang kembali menuai keluhan dari para penumpang.

Kapal milik PT ASDP Indonesia Ferry tersebut mengalami keterlambatan keberangkatan hingga empat jam lebih saat hendak menyeberang dari Pelabuhan Bawean menuju Pelabuhan Paciran, Lamongan, Sabtu malam (12/4/2025).

Sesuai jadwal, kapal seharusnya bertolak pukul 21.00 WIB. Namun kenyataannya, KMP Gili Iyang baru meninggalkan dermaga pada Minggu dini hari, pukul 01.30 WIB (13/4/2025).

Keterlambatan tersebut membuat banyak calon penumpang merasa kecewa. Penumpang pejalan kaki baru diizinkan naik ke kapal sekitar pukul 23.30 WIB, disusul kendaraan truk, mobil pribadi, dan sepeda motor.

Proses naik kendaraan berlangsung perlahan, dengan sistem antrean lima sepeda motor masuk secara bergantian ke dalam kapal demi pengaturan ruang yang lebih optimal.

Salah satu penumpang, Rian, menyampaikan kekecewaannya. Ia mengaku telah berada di Pelabuhan Bawean sejak pukul 18.00 WIB. Namun hingga larut malam belum juga diberangkatkan.

“Tiba-tiba malam itu diumumkan kapal terlambat berangkat karena ada barang curah dari Pelabuhan Gresik yang sangat banyak dan belum selesai dimuat,” keluhnya, Minggu (13/4/2025).

Menurut Rian, informasi dari petugas sempat menyebut kapal akan berangkat pukul 00.00 WIB. Namun kenyataannya molor lagi hingga pukul 01.30 WIB.

Baca juga:  Takut Cemari Lingkungan, Nelayan Minta Kapal Tongkang di Bawean Gresik Segera Dievakuasi

“Ini sangat merugikan penumpang. Kalau memang ada keterlambatan, seharusnya ada kompensasi, misalnya makanan ringan atau minuman,” tandasnya.

Keluhan serupa juga disampaikan penumpang lain, Awi. Menurutnya, keterlambatan KMP Gili Iyang bukan kali pertama terjadi. Bahkan bukan karena faktor cuaca, melainkan karena muatan barang logistik dan curah yang belum selesai ditata.

“Sejak tahun 2024 sudah pernah kejadian seperti ini. Di tahun 2025 ini malah pernah lebih parah, sampai kapal berangkat pukul 03.00 WIB saat bulan Ramadan. Terutama setiap Sabtu malam, selalu molor saat keberangkatan dari Bawean ke Paciran,” ungkapnya.

Ia berharap, pihak operator kapal segera mengevaluasi pengelolaan muatan barang curah yang kerap kali menjadi penyebab molornya jadwal keberangkatan.

“Ini harus jadi perhatian PT ASDP Indonesia Ferry. Barang curah dari Gresik sering over kapasitas dan akhirnya membuat penumpang jadi korban keterlambatan,” sambungnya.

Menanggapi keluhan tersebut, pihak ASDP melalui Supervisi KMP Gili Iyang lintas Pelabuhan Bawean, Slamet, mengakui adanya kendala dalam koordinasi muatan barang curah yang berasal dari Gresik.

“Kami sudah berkoordinasi dengan penanggung jawab barang curah di Bawean. Harapannya, ke depan mereka bisa memberikan data pasti terkait volume barang yang dikirim dari Pelabuhan Gresik,” jelas Slamet.

Baca juga:  Sopir Ngantuk, Mobil Avanza Tabrak Warkop di Manyar Gresik

Ia menyebut, kurangnya koordinasi inilah yang memicu keterlambatan bongkar muat sehingga berdampak pada keberangkatan kapal.

“Kami siap melakukan evaluasi bersama seluruh pihak terkait, baik dari Pelabuhan Bawean maupun Gresik. Bahkan, jika diperlukan, evaluasi akan dilakukan di atas kapal saat pelayaran,” tegasnya.

Diketahui, kapal akhirnya tiba di Pelabuhan Paciran, Lamongan sekitar pukul 09.30 WIB pada Minggu pagi. KMP Gili Iyang mengangkut total 426 penumpang pejalan kaki dan 113 penumpang berkendara.

Suasana di dalam kapal pun tampak penuh sesak. Penumpang memenuhi lantai 2 dan 3 kapal. Banyak dari mereka membawa alas tikar demi bisa beristirahat. Beberapa terlihat tidur di lorong jalan, depan kantin, hingga di area terbuka bagian belakang kapal.

Sebagai informasi, waktu tempuh pelayaran Bawean–Paciran memakan waktu sekitar 9 jam. KMP Gili Iyang menyediakan dua kelas layanan bagi penumpang, yakni kelas ekonomi dan VIP. Penumpang kelas VIP mendapat nomor tempat tidur, sedangkan kelas ekonomi menggunakan sistem siapa cepat dia dapat.

Reporter:
Mifathul Faiz
Editor:
Aam Alamsyah
Rekomendasi Berita

Advertisement

Terpopuler