GresikSatu | Penyebaran penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di Desa Tambak, Kecamatan Tambak, Pulau Bawean, Gresik, kian mengkhawatirkan.
Hingga kini, lebih dari 10 warga dilaporkan terjangkit penyakit yang disebabkan oleh gigitan nyamuk Aedes aegypti ini.
Kepala Desa Tambak, Mustain, menyampaikan bahwa pihaknya telah mengambil langkah cepat dengan melakukan fogging di beberapa dusun terdampak. Namun, keterbatasan ketersediaan obat fogging menjadi kendala utama dalam penanganan secara menyeluruh.
“Alat fogging milik desa sudah tersedia, tetapi kami sangat membutuhkan obat fogging yang difasilitasi oleh Dinas Kesehatan. Tanpa itu, kami tidak bisa menjangkau seluruh wilayah terdampak,” ujar Mustain, Minggu (29/12/2024).
Mustain menambahkan, kasus DBD mulai bermunculan sejak pertengahan Desember, seiring datangnya musim hujan. Hingga kini, warga yang terjangkit terus bertambah, dengan dua kasus baru dilaporkan hanya dalam satu malam.
“Kami memohon perhatian serius dari Pemerintah Kabupaten Gresik, khususnya Dinas Kesehatan. Fogging sangat mendesak untuk mencegah penyebaran lebih luas,” tandasnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan (Dinkes) Gresik, dr. Puspitasari Whardani, menjelaskan bahwa fogging dilakukan berdasarkan hasil penyelidikan epidemiologi terhadap kasus yang sudah terkonfirmasi.
“Fogging dilaksanakan pada radius 100 hingga 200 meter dari lokasi rumah pasien DBD yang sudah terkonfirmasi. Namun, ketersediaan obat fogging kami terbatas karena kendala anggaran,” jelas Puspitasari.
Ia menekankan bahwa langkah utama dalam penanganan DBD adalah Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) melalui metode 3M Plus. PSN dinilai lebih efektif karena fogging hanya membunuh nyamuk dewasa sementara jentik-jentik nyamuk tetap bisa berkembang.
“Selain fogging, kami juga mendistribusikan larvasida ke puskesmas untuk membunuh jentik nyamuk di penampungan air. PSN yang berkelanjutan sangat penting untuk memutus siklus hidup nyamuk,” tambahnya.
Puspitasari mengimbau masyarakat untuk rutin melakukan 3M Plus, seperti menguras tempat penampungan air, menutup rapat wadah air, mendaur ulang barang bekas, serta memanfaatkan larvasida. Upaya ini, menurutnya, menjadi kunci pencegahan kasus DBD.