Penyebab Kenaikan Harga Ikan Kembung di Kabupaten Pacitan yang Meresahkan Pedagang

GresikSatu | Harga ikan kembung di Kabupaten Pacitan terus mengalami kenaikan yang signifikan dalam beberapa bulan terakhir, hal ini memberikan dampak yang cukup besar baik bagi para pedagang maupun konsumen di daerah tersebut.

Salah satu pedagang ikan laut di Pasar Minulyo, Riyanti (45), mengeluhkan harga ikan Kembung yang terus naik menyebabkan daya beli pasar terus alami penurunan.
“Ya kalau naik terus, yang beli juga berkurang, biasanya sehari 20 kilogram habis, sekarang 10 kilo susah,” ujarnya.

Harga ikan kembung yang sebelumnya Rp 20.000 ribu per kilogramnya, kini naik menjadi Rp 25.000 ribu per kilogram, Badan Pangan Nasional (Bapanas) turut membenarkan adanya kenaikan harga ikan kembung di Jawa Timur.

Berdasarkan data tingkat kabupaten atau kota, harga komoditas ikan kembung bervariasi pada kisaran harga Rp 20.000 – Rp 45.000 per kilogramnya, Harga ikan Kembung ini naik sekitar 1,59 persen dalam jangka waktu sepekan terakhir.

Penyebab Kenaikan Harga Ikan Kembung

Kenaikan harga ikan kembung di Kabupaten Pacitan ini disebabkan oleh beberapa faktor utama, antara lain:

• Penurunan Pasokan

Terbatasnya pasokan ikan kembung dari para nelayan setempat akibat cuaca buruk atau musim angin kencang.

• Permintaan yang Tinggi

Meningkatnya permintaan ikan kembung dari pasar lokal maupun luar daerah.

Akibat kenaikan harga ikan Kembung yang terus melambung Pedagang ikan di Kabupaten Pacitan menghadapi tekanan ekonomi, karena biaya pembelian ikan menjadi lebih tinggi, sehingga marjin keuntungan para pedagang menurun.

Kenaikan harga ikan kembung juga memberikan dampak kepada konsumen, di antaranya:

• Keterbatasan Akses: Masyarakat dengan pendapatan rendah mungkin kesulitan untuk membeli ikan kembung yang harganya melambung tinggi.
• Perubahan Pola Konsumsi: Konsumen cenderung beralih ke jenis ikan lain yang harganya lebih terjangkau.

Kenaikan harga ikan kembung di Kabupaten Pacitan adalah sebuah permasalahan serius yang mempengaruhi kedua belah pihak, baik pedagang maupun konsumen.