GresikSatu | Pemerintah Desa Randuboto, Kecamatan Sidayu, Kabupaten Gresik akhirnya meluncurkan kapal senilai Rp 1 miliar sebagai sarana penyebarangan percepatan program DAK Integrasi antara Dusun Tanjungsari dan Ujungtimur, yang terisolir oleh Sungai Bengawan Solo.
Program yang bersumber dari dana APBN tersebut mengubah kawasan minapolitan menjadi kawasan wisata. Ratusan rumah, lingkungan, hingga jalan poros ditata sedemikian indah agar tak lagi terlihat kumuh.
Kepala Desa Randuboto Andhi Sulandra mengatakan, kapal bernama Mini Ferry Amazon Van Java itu resmi dioperasikan guna mendukung program DAK Integrasi senilai Rp 14 Miliar.
“Pendanaan awal Kapal berukuran 8,4 X 30 meter ini berasal dari hutang Bumdesma Sidayu Rp 500 juta, hingga menghabiskan dana sekitar Rp 1 Miliar demi mempermudah dan efisiensi mobilisasi penyeberangan program DAK Integrasi Pemerintah Pusat,” ungkapnya, Kamis (21/9/2023).
Kapal yang baru diuji coba itu sudah memiliki izin layar dari Kementrian Perhubungan. Dengan cakupan maksimum beban hingga 50 ton.
“Hasil uji coba perlu ada evaluasi untuk kemudi dan baling baling, karena masih belum mengatasi angin yang kencang,” terangnya.
Andhi menuturkan ada 2 tahapan, untuk tahap awal adalah tahap proyeksi yang difokuskan pada pembangunan DAK Integrasi, sementara yang kedua adalah tahap komersil.
“Saat itu setelah diperhitungkan, 1 truk atau ring atau limpstone diangkut secara manual agar sampai ke seberang menghabiskan dana sekitar Rp 1-1,5 jt, sangat tidak memungkinkan sekali untuk bisa dikerjakan. Maka kapal ini wajib adanya,” terangnya.
Setelah seberang kawasan tertata rapi, Nantinya, kapal diharapkan berkontribusi terhadap pendapatan asli desa (PADes).
“Karena ini sebagai akses, harapannya mobil bisa disebrangkan dengan tarif tertentu dan menjadi sumber PADes. Target kita modal Rp 1 M bisa krmbali hanya dalam kurun waktu setahun,” ungkapnya.
Sebab operasional kapal perbulan dengan 2 karyawan, mantenance, solar menghabiskan dana hingga Rp 5 juta. Belum lagi dItambah dengan biaya perawatan.
“Kalo saat ini kami masih kontraktual dengan PT Cakrindo untuk mengerjakan udit dan paving dengan nilai kontrak Rp 500 juta untuk menyelesaikan program pusat,” pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Cipta Karya, Perumahan dan Kawasan Pemukiman (DCKPKP) Gresik, Ida Lailatusa’diyah mengapresiasi langkah pemerintah desa untuk mendukung penyelesaian program DAK integrasi selesai tepat waktu.
“Tanpa ada akses kapal program ini akan sulit direalisasikan sebab tidak ada akses samasekali untuk alat berat, maka ini satu-satunya solusi,” tuturnya.
Ida menambahkan, akses mobilisasi masyarakat juga akan lebih mudah dan murah sebab bisa menjadi manfaat keberlanjutan.
“Pemda juga mendukung program ini, melalui bantuan khusus keuangan desa. Serta sanitasi dan air bersih, semoga nanti kawasan ini bisa bagus dan bisa menarik wisatawan untuk berkunjung,” tambahnya. (ovi/aam)