Peringati Hari Ibu, Aktivis Cilik Ini Sentil Ibu-ibu yang Masih Belanja Pakai Plastik

GresikSatu | Peringatan hari ibu biasanya digelar saben tanggal 22 Desember. Biasanya peringatan dilakukan dengan cara mengenang peran seorang ibu kepada anak-anaknya.

Perayaan berbeda dilakukan oleh Aeshnina Azzahra aktivis lingkungan cilik asal Kabupaten Gresik. Gadis berusia 14 tahun itu membuat surat terbuka untuk seluruh ibu di Indonesia. Isinya memperingatkan agar tidak memakai jenis plastik sekali pakai.

“Saya Aeshnina, anak berusia 14 tahun yang menjadi bagian dari anak muda pewaris bumi di masa depan, seperti juga anak-anak ibu semua,” kata Nina mengawali suratnya.

Dituliskan Nina, saat ini kondisi bumi sedang sakit tersiksa dan perlu diselamatkan. Salah satu sumbernya adalah sampah plastik yang dihasilkan dari rumah tangga. Parahnya, dari jutaan sampah plastik itu, hanya 9 persen yang didaur ulang dan sisanya masih menumpuk mengotori lingkungan.

Baca juga:  Komunitas Wadulink Gresik Buka Toko Refill untuk Kurangi Penggunaan Plastik Sachet

“Plastik mencemari sungai dan laut Indonesia. Kalau kita main ke pantai, permukaan pasir putih sudah tertutup sampah plastik. Pohon mangrove pun banyak yang mati terjerat plastik, sama saperti paus, penyu, burung laut dan ikan banyak yang mati karena terjerat atau tertelan sampah plastik,” bebernya.

Baca Juga : Lagi, Petani Gresik Tewas Tersengat Jebakan Tikus Sawah

Banyak yang menganggap plastik itu murah praktis, bersih dan aman. Padahal plastik mengandung bahan kimia beracun yang membahayakan kesehatan.

Sampah plastik tidak akan terurai di lingkungan, tapi akan lapuk dan terpecah menjadi serpihan kecil yang disebut mikroplastik. Ukurannya sangat kecil sehingga tanpa disadari telah memasuki tubuh kita.

“Coba kita hitung berapa banyak sampah tas kresek yang ibu buang setiap hari, dan juga sampah sachet, sedotan, styrofoam, botol air minuman, serta popok sekali pakai yang dihasilkan dari rumah ibu, pasti banyak sekali kan,” tulis gadis yang pernah aksi di Negera Jerman itu.

Baca juga:  Hari Pertama Masuk Sekolah, Guru SD NU Nurul Ishlah Gunakan Kostum Superhero

Nina menilai, masih banyak ibu-ibu yang suka membakar sampah atau membuang sampah ke pinggiran sungai. Padahal tindakan itu harus dihentikan karena mengakibatkan dampak yang fatal untuk lingkungan dan masa depan.

“Every mother is a hero, dengan kasih mu yang tulus dan cintamu yang suci, Kami anakmu butuh belas kasihmu. Ibu, engkau memiliki kekuatan besar untuk membebaskan bumi kita yang tercekik plastik,” tuturnya.

“Ibu lah yang memilih produk apa yang dikonsumsi di rumah, sehingga ibu juga menentukan jumlah dan jenis sampah rumah tangga yang dihasilkan,” tambahnya. **

Rekomendasi Berita

Advertisement

Terpopuler

spot_img