Peringati Momen Kemerdekaan, Nelayan Desa Sukorejo Gresik Gelar Sedekah Laut

GresikSatu | Dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan RI, nelayan dari Kelompok Usaha Bersama (KUB) Nelayan Rukun Jaya di Desa Sukorejo, Gresik, menggelar Sedekah Laut dengan melarung sesaji di Kawasan Wilmar, Muara Teluk Lamong, Minggu (11/8/2024).

Tradisi ini menjadi wujud syukur atas hasil laut yang melimpah sekaligus harapan untuk keselamatan saat melaut. Sedekah Laut juga diyakini membawa keberkahan bagi para nelayan.

Acara ini dihadiri ratusan warga serta perwakilan dari Pemerintah Desa, Polres Gresik, Satpolairud, dan SMA Semen Gresik, yang menambah semarak tradisi tahunan ini.

Puluhan kapal dihias semewah mungkin dengan pernak-pernik bendera merah putih, balon, snack, dan minuman yang digantung disetiap sisi kapal. Sementara untuk sesaji yang dilarung berupa kapal mini dengan olahan nasi tumpeng, bandeng, urap-urap, bubur merah, serta kembang setapang.

Acara dimulai dengan arakan tumpeng mengelilingi desa sambil diiringi atraksi pencak silat. Setelah tiba di balai nelayan, seluruh masyarakat akan ikut mengantarkan sesaji yang dilarung sejauh 3 km ke tengah Muara Teluk Lamong.

Baca juga:  Yuk Buruan Ikut Disnaker Gresik Buka 3 Pelatihan Kerja Bersertifikasi
larung sesaji, kub nelayan sukorejo
Larung Sesaji, KUB Nelayan Sukorejo (Foto: Chofifah/Gresiksatu.com)

Sebelum dilarung, para warga bersama-sama membaca doa khusyuk di atas kapal. Setelah itu, mereka akan berebut snack-snack yang digantung untuk mendapat barokah.

Ketua KUB Nelayan Desa Sukorejo, Muhammad Khotib menyampaikan tradisi Larung Laut menjadi ungkapan syukur para nelayan di Desa Sukorejo atas rezeki yang diberikan. Sebab banyak masyarakat setempat yang menggantungkan hidupnya di laut.

“Kegiatan ini sebagai ungkapan syukur nelayan atas hasil tangkapan selama ini. Biasanya di momen khusus bulan muharram setahun sekali,” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Desa Sukorejo, Kecamatan Kebomas, Fatkhur Rokhman mengatakan Kegiatan ini mengandung 2 makna, yang pertama ungkapan syukur kepada tuhan atas limpahan hasil laut yang diberikan.

Kemudian, yang kedua adalah upaya untuk melestarikan budaya leluhur.

“Tujuannya untuk guyub rukun warga. Melihat kondisi riil nelayan di Gresik saat ini banyak kendala, karena industrialisasi di Gresik ini kan sudah luar biasa, dampaknya cukup signifikan. Hasil tangkapannya menurun sehingga nelayan harus melaut lebih jauh, lah ini kan butuh beban biaya akomodasi yg lebih besar. Dampaknya harus dipikirkan, tidak mengejar kepentingan industri saja,” pungkasnya.

Baca juga:  Dua Motor Adu Moncong di Cerme Gresik, Satu Pengendara Perempuan Tewas

Kepala SMA Semen Gresik, Choirul Fauzi menyampaikan terimakasihnya telah dipersilahkan hadir di tengah masyarakat Desa Sukorejo. Siswa diajak belajar langsung bagaimana kondisi serta kearifan lokal masyarakat setempat.

“SMA Semen Gresik berkolaborasi dengan segenap nelayan Desa Sukorejo dalam tradisi kearifan lokal hari ini. Dalam P5 diajarkan bagaimana kearifan lokal suatu daerah yang dipegang teguh dan masih lestari hingga kini. Kami ingin mengajak siswa untuk terlibat dan action secara sosial kemasyarakatan. Misalanya seperti apa sedekah laut itu, kemudian bagaimana cara bersosial dengan para nelayan,” tandasnya.

Reporter:
Chofifah Qurotun Nida
Editor:
Aam Alamsyah
Rekomendasi Berita

Advertisement

Terpopuler