Perjalanan Sukses Hazman Warga Malaysia Keturunan Bawean Gresik, dari Vokalis Qosidah Hingga Peserta Dangdut Academy Asia 6

GresikSatu | Nama Hazman Sanjaya, belakang ini santer dibicarakan publik, khusunya di dunia Entertainment atau hiburan musik. Pemuda yang memilik nama lengkap Hazman bin Jumaini ini, merupakan satu-satunya peserta yang lolos 9 besar Dangdut Academy Asia 6 Asal Malaysia. 

Hazman yang masih memiliki keturunan Bawean Gresik itu menceritakan awal karirnya di dunia musik. Bakat vokalnya tersebut, mulai terasa sejak duduk di bangku sekolah dasar. Diusianya sekitar 12 tahun itu, anak kedua dari dua bersaudara dari pasangan Jumaini bi Sa’dallah, dan Rasidah Binti Rasi ini, menjadi vokalis qosidah kesenian Kercengan (istilah Bawean). 

“Sejak kecil memang suka bernyanyi. Kebetulan karena berada di lingkungan keluarga keturunan Bawean. Banyak saudara menginginkan jadi vokal acara hadrah Kercengan Bawean,” ucapnya kepada www.gresiksatu.com, Jum’at (4/8/2023). 

Dari kegiatan Kercengan itu, lanjut pemuda kelahiran 2003 itu, ia masuk grup musik dangdut koplo Malasyia. Tepatnya saat usia 15 tahun atau masih duduk sekolah menengah pertama (SMP). 

“Masuk grup New Alarma. Disana saya juga banyak beberapa personil musik keturunan Indonesia,” lanjutnya. 

Dari seringkali manggung bersama grup dangdut koplo di Malaysia. Perlahan Hazman banyak manggung di beberapa grup musik dangdut koplo. Dari sana juga muncul nama panggung Hazman Sanjaya. “Sanjaya itu nama panggung saya,” imbuhnya.

Baca juga:  Cerita Bule Australia Keliling Lautan Indonesia Sendirian dengan Kapal Yacht
Hazman Sanjaya Peserta Top 9 Dangdut Academy Asia 6 Asal Malaysia usai duet bersama Putri Isnari, Juara dua Dangdut Academy musim empat Indosiar (Foto : Ig Hazman Sanjaya)

 

Belajar Vokal Secara Otodidak

Dalam perjalanannya, Hazman sendiri belajar vokal mandiri secara otodidak. Dengan cara merekam sendiri. Lalu, mendengarkan dan dinyanyikan dengan gaya khas Hazman. Hingga Pemuda yang mempunyai darah keturunan Dusun Padangjambu, Desa Telukjatidawang, Kecamatan Tambak, Pulau Bawean itu, punya keahlian gaya cengkok yang khas dalam bernyanyi. 

“Memang saya dapat apresiasi dari komentator Dangdut Academy Asia 6. Tentang cengkok yang sangat indah itu,” ujarnya. 

Pihaknya mengakui, perjalanan karir menyanyi tidak lepas dari lingkungan keluarga dan saudara dari Pulau Bawean. Dari lingkungan yang sangat senang musik dangdut koplo. 

“Jadi awalnya saya ikut audisi hanya coba-coba. Dapat informasi dari teman musisi juga di Malaysia. Hingga akhirnya saya lolos masuk 9 besar. Dan mewakili satu-satunya peserta dari Malaysia di kontes dangdut D Academy Asia 6 Indosiar,” paparnya. 

Kini, Hazman harus berlatih lebih keras lagi untuk masuk ke enam besar hingga final. Pemuda berusia 20 tahun ini bersama peserta lain berada di Asrama Indosiar sejak awal bulan Juni 2023 lalu. 

Baca juga:  Masih Trauma! Korban Gempa Bawean Gresik Gelar Sholat Tarawih di Tenda Darurat

“Setiap sela-sela saya tampil di panggung, saya selalu berusaha mengenalkan leluhur saya Boyan (sebutan warga Malaysia untuk Bawean. Saya bangga menjadi bagian dari masyarakat Bawean. Orangnya ramah, unik, dan selalu kompak bersatu. Di Malasyia juga ada Persatuan Bawean-Malasyia,” tambah pemuda yang mengidolakan Lesty, dan Irwan asal Madura itu. 

Punya Banyak Penggemar

Di sisi lain, di beberapa platform media sosial Instagram, You Tube, dan TikTok. Banyak video-video Hazman. Mulai dari manggung di grup Malasyia hingga di kontes Dangdut Academy Asia 6. Baik menyanyi solo maupun duet. Bahkan pemuda yang punya akun Ig @Hazman Sanjaya Daa6 🇲🇾 ini, memiliki 10,3 ribu followers, dan sudah punya banyak fans di Indonesia. Para fans Hazman juga membuat akun ig @hazmania.officialindonesia yang sudah memiliki 2 ribu lebih pengikut.

“Saya berharap masuk final dan juara di Kontes Dangdut Academy Asia 6 ini,”harapnya. 

“Sementara ini masih manggung di Malasyia saja. Kalau nanti ada undangan konser ke Indonesia aku sangat senang,” tutupnya. (faiz/aam)

Rekomendasi Berita

Advertisement

Terpopuler

spot_img