GresikSatu | Perseteruan dua polisi cepek atau pengatur lalu lintas di Bunder Gresik, yang sempat adu sajam, berakhir damai. Kini kasusnya telah di tutup, antar pihak saling memaafkan.
Kapolsek Kebomas Kompol Abdul Rokib mengatakan, kasus dua orang yang berselisih karena rebutan lahan parkir kini sudah damai. Pihaknya menyebut telah dilakukan restorative justice.
“Kedua belah pihak yakni Imron (bawa celurit) dan Rohman (bawa besi) bersepakat untuk damai dan tidak melanjutkan kasus tersebut. Keduanya mengakui sama-sama bersalah,” katanya, Selasa (5/11/2024).
Dijelaskan Kapolsek, dua orang tersebut sebenarnya adalah kawan dekat. Imron bahkan yang pertama kali menjadi polisi cepek pengatur lalu lintas di putar balik depan SPBU waduk Bunder.
“Imron lalu mengajak Rohman untuk bekerja di sana, belakangan diketahui keduanya saling berselisih paham rebutkan jam kerja,” bebernya.
Atas kejadin itu, Rohman mengalami luka sabetan celurit di tangan kanan dan sempat mendapat perawatan medis. Sementara Imron mengalami luka memar di bagian punggung karena pukulan besi.
“Alhamdulillah, yang pasti dengan respon cepat kepolisian kejadian ini tidak sampai ada korban jiwa. Keduanya sepakat berdamai dan saling memaafkan, sekarang sudah RJ,” tandasnya.
Diberitakan sebelumnya, Slamet warga sekitar, mengatakan kejadian tersebut dipicu perselisihan jam kerja mengatur lalu lintas di jalan putar balik depan SPBU.
“Keduanya sama-sama jaga lalu lintas nyebrang pengendara motor,” ungkapnya.
Sebelumnya, lanjut dia sebelum kejadian. Keduanya juga pernah terlibat cekcok tapi tidak sampai menggunakan senjata tajam. Hanya sebatas mulut.
“Yang satu sudah lama bertahun-tahun jadi polisi cepek, satunya minta jatah waktu untuk jaga jalan. Mungkin karena minta jatah waktu itu, yang polisi cepek itu tidak terima,” tuturnya.