GresikSatu | Bupati Gresik, Fandi Akhmad Yani dan Wakilnya Aminatun Habibah, mengunjungi tokoh agama pimpinan dan pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) di Kabupaten Gresik.
Hal ini mendadakan pasangan NIAT akronim Fandi Akhmad Yani-Aminatun Habibah, serius akan kembali mengikuti kontestasi Pilkada 2024 nanti.
Kendati demikian keduanya secara resmi belum mengumumkan deklarasi pencalonan Pilkada 2024.
Dari informasi yang dihimpun, pasangan petahana itu mengunjungi pimpinan dan pengasuh sejumlah pondok pesantren di Gresik.
Diantaranya, Ponpes Mambaus Sholihin dan Darut Taqwa di Desa Suci, Kecamatan Manyar, Gresik, Ponpes Qomaruddin Bungah, dan Ponpes Ihyaul Ulum, Desa Dukunanyar, Kecamatan Dukun, Gresik.
Ketua DPC PDI-P Gresik Mujid Riduan mengatakan, upaya itu dilakukan untuk silaturahmi ke pimpinan pondok pesantren. Bahwa kegiatan tersebut, merupakan dalam rangka menjalankan surat tugas yang disampaikan DPP PDI-P.
“Selain kepada parpol, diwajibkan untuk menjaga silaturahmi kepada tokoh dan ulama,” ucapnya, Rabu (7/8/2024).
Mujid mengaku serius untuk mengusung kembali pasangan Niat Jilid II pada Pilkada 27 November 2024 mendatang.
Untuk itu, politisi asal Menganti ini, memohon doa restu dan dukungan kepada masyarakat. Agar pasangan NIAT diberikan kelancaran pada pesta demokrasi nanti.
“Optimis, NIAT bisa kembali memenangkan Pilkada,” jelasnya.
Meski demikian lanjut Mujid, sesuai regulasi parpol, pihaknya juga masih menunggu instruksi DPP PDI-P berkaitan dengan surat rekomendasi yang diberikan. Termasuk, aktif melakukan komunikasi kepada tokoh masyarakat dan pemuda.
“Setelah ada instruksi, tentu kami akan segera mendeklarasikan pasangan calon. Sekaligus memproses pendaftaran ke KPU,” lanjutnya.
Bagaimana dengan peluang koalisi, Mujid menyebut optimistis mampu menambah dukungan koalisi. Karena , seluruh parpol parlemen di Kota Pudak, belum ada yang mengeluarkan surat rekomendasi pasangan calon.
“Seluruhnya masih surat tugas, sehingga komposisi koalisinya masih sangat dinamis,” ujarnya.
Dengan demikian, partai berlambang kepala banteng itu akan meningkatkan komunikasi antar parpol. Pasalnya, PDI-P membutuhkan koalisi agar bisa mendaftarkan kadernya dalam Pilkada 2024.
“Kami terus memaksimalkan waktu yang tersisa sebelum masa pendaftaran 27 Agustus nanti,” tuturnya.