GresikSatu | Sesuai dengan himbauan waspada dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Klas II Tanjung Perak Surabaya, akan terjadi pasang air laut maksimum untuk daerah pesisir. Termasuk Pesisir Surabaya Barat (Gresik, Lamongan, dan Tuban). Dimulai sejak tanggal 13-17 Juni 2022. Tak terkecuali di Gresik wilayah pesisir pantau utara (Pantura) Gresik. Misalnya di Mengare Kecamatan Bungah.
Puluhan tambak kembali tenggelam akibat banjir rob. Selain itu air juga menggenangi jalan akses utama masuk wilayah Mengare. Para petambak pun siaga dan waspada karena tambak mereka tenggelam. Bahkan diperkirakan nelayan tambak akan mengalami kerugian ratusan juta karena banyak ikan yang lepas.
Salah satu pemilik tambak yang tenggelam Suhel mengatakan, sebelum ada perbaikan tambak yang jebol di bibir pantai , kondisi seperti ini akan terus terjadi.
[penci_related_posts dis_pview=”no” dis_pdate=”no” title=”Berita Terkait” background=”” border=”” thumbright=”no” number=”2″ style=”list” align=”none” withids=”” displayby=”tag” orderby=”date”]
“Tanggul yang jebol harus diperbaiki dulu. Karena cukup parah sekitar 20 meter lebih,” ucap Suhel saat melihat tambaknya tenggelam, Kamis (16/6/2022).
Dikatakan, akibat tenggelamnya ratusan tambak di Mengare. Sebab ada tambak jebol yang berada dekat di area reklamasi Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE). Dirinya bersama masyarakat ingin cepat ada penanganan.
“Kalau dibiarkan para petambak tidak bisa menggarap lahannya, karena sudah jadi satu,” katanya.
Banjir rob juga memasuki area pemukiman pesisir Desa Tanjung Widoro Mengare, Kecamatan Bungah, Gresik. Aktivitas warga pun banyak terganggu.
“Ketinggian air mencapai sekitar 20 centimeter,” ucap warga Desa Tajungwidoro Imroatul. (Faiz/Tov)