GresikSatu | M Syahrul Munir yang digadang akan mengikuti kontestasi politik 2024, dipastikan tidak akan maju sebagai calon bupati pada pemilihan kepala daerah (Pilkada) Gresik tahun 2024.
Keputusan ini, setelah adanya informasi perubahan strategis dalam dukungan politik. Dalam perkembangan terbaru, Dewan Pengurus Pusat (DPP) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) memutuskan untuk bergabung dengan koalisi pasangan calon Gus Yani dan Dokter Alif.
Langkah ini diperkirakan akan memberikan dukungan politik yang signifikan bagi pasangan tersebut dalam kompetisi pemilihan bupati.
Diketahui sebelumnya, M Syahrul Munir yang juga anggota DPRD Gresik 2024 – 2029 itu, mendapatkan surat tugas dari DPP PKB untuk ikut running Pilkada 2024.
Bahkan, Cak Syahrul panggilan akrabnya, juga membawa visi misi untuk Gresik. Dengan Slogan “Gresik Mentas”. “Bareng-bareng Mbangun Gresik Karo Cak Syahrul”.
Hal tersebut dibenarkan oleh Sekretaris DPC PKB Gresik, Imron Rosyadi. Bahwa sikap DPC PKB dalam mengahapi Pilkada 2024, bergabung dengan koalisi Ya – Alif.
“Benar gabung Yani – Alif, bakal calon Bupati (Bacabup) M Syahrul Munir dari kader PKB batal menjadi calon Bupati (Cabup),” ujarnya, Selasa (27/8/2024).
Keputusan ini, juga membuka potensi terjadinya bumbung kosong, di mana kursi bupati mungkin tidak terisi, jika tidak ada calon alternatif yang memenuhi syarat atau jika pendaftaran calon tidak lengkap sebelum batas waktu yang ditetapkan.
“Sudah tidak masalah, karena ini juga keputusan DPP PKB,” ucap Bendahara DPC PKB Gresik Mochammad, menanggapi tentang nasib cak Syahrul.
Terpisah, M Syahrul Munir dalam postingan medsosnya, menyampaikan doa yang terbaik demi Gresik. Kalimat tersebut diposting dan menjadi caption di Ig dan facebook.
Dengan tambahan pendukung partai pengusung Bacabup – Babawabup Ya Alif, akronim dari Gus Yani – Dokter Alif menjadikan ada 8 partai parelemen yang mendukung Ya Alif. Diantaranya PDI Perjuangan , Gerinda, Demokrat, Golkar, PAN, PKB, PPP dan Nasdem.
Selain itu, paslon Ya Alif juga didukung partai politik non parlemen. Mereka adalah Partai Gelora, Garuda, PKS, PBB, Partai buruh, PSI dan Perindo.