GresikSatu | Sebanyak 85 warga lansia dan 5 penyandang disabilitas Kecamatan Wringinanom menerima bantuan sosial Program Keluarga Harapan (PKH) Inklusif di Balai Desa Sembung.
Program PKH Inklusif merupakan penerapan program Nawa Karsa Bupati dan Wakil Bupati Gresik yakni Gresik Seger (Sejahtera, Bahagia, Berdikari).
Program PKH Inklusif ini merupakan program yang berangkat dari keresahan Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani dan Wakil Bupati Gresik Aminatun Habibah saat melihat warga belum tercover bantuan pemerintah pusat maupun pemerintah provinsi.
Pada program ini menyasar kepada kelompok masyarakat rentan yakni lansia dan difabel yang masuk dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), namun belum menerima bantuan apapun.
Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani mengatakan, program PKH Inklusif merupakan program yang murni berasal dari temuan dan keresahan di masyarakat.
“Suatu waktu saya bersama Bu Wabup bertemu dengan warga. Disana saya mendapati fakta di lapangan bahwa ada masyarakat penyandang disabilitas yang tidak tersentuh bantuan apapun dari sejak lahir hingga berusia 25 tahun,” kenang Gus Yani sapaan akrabnya.
Berangkat dari temuan tersebut, orang nomor satu di lingkungan Pemkab Gresik Wakil Bupati Aminatun Habibah berkomitmen, untuk mencari jalan keluar atas masalah tersebut. Komitmen inilah yang kemudian terwujud menjadi Nawa Karsa Gresik Seger PKH Inklusif.
“Program ini memang masih baru, pasti akan ada kekurangan disana sini. Oleh karenanya kami memohon kepada seluruh pihak untuk aktif berkoordinasi dengan Dinas Sosial. Jika ada masyarakat yang membutuhkan tetapi belum masuk dalam PKH Inklusif. Ayo saling membantu untuk warga Gresik yang kurang mampu,” jelasnya.
Diketahui, bantuan PKH Inklusif ini diberikan dalam bentuk uang tunai senilai Rp 2 juta, yang penyalurannya dibagi empat kali dalam satu tahun. Artinya setiap tiga bulan sekali penerima PKH Inklusif mendapat Rp 500 ribu.
Pada tahun 2022, jumlah masyarakat yang akan menerima PKH Inklusif sebanyak 2.450 penerima, dengan rincian 500 kelompok disabilitas dan 1.950 kelompok lansia. Total anggarannya sendiri sudah disediakan sebesar Rp 4,9 miliar. (faiz/aam)