GresikSatu | Jajaran Satreskrim Polres Gresik masih melakukan penyelidikan atas kecelakaan kerja, yang menewaskan seorang pekerja Kecamatan Bungah, Gresik di pelabuhan Java Integrated Industrial Port and Estate (JIIPE), Kecamatan Manyar, Gresik.
Polisi pun sudah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Namun saat ini Korps Bhayangkara masih mendalami kronologi penyebab insiden kematian pekerja di Pelabuhan JIIPE Gresik
Kasat Reskrim Polres Gresik Iptu Wahyu Rizki Saputro mengatakan, Petugas sudah mendatangi tempat kejadian perkara (TKP). Namun belum meminta keterangan pihak pelabuhan.
“Belum ada yang diperiksa atau dimintai keterangan. Kronologisnya belum, penyelidikan terus kami lakukan, mohon waktu,” ungkapnya, Rabu (10/8/2022).
Dijelaskan Wahyu, informasi kecelakaan kerja berawal saat aktivitas bongkar muat besi jenis h beam di Pelabuhan JIIPE. Korban Abdur Rosyad (41) asal Kecamatan Bungah, sebagai tenaga kerja bongkar muat tertimpa besi yang runtuh akibat kapal tergoncang ombak laut. Korban tewas seketika dengan luka parah di bagian dada.
[penci_related_posts dis_pview=”no” dis_pdate=”no” title=”Baca Juga ” background=”” border=”” thumbright=”no” number=”1″ style=”list” align=”none” withids=”” displayby=”tag” orderby=”date”]
Sementara itu, Manager ComDev/CSR PT. Berkah Kawasan Manyar Sejahtera (BKMS) yang menjadi Pengelola JIIPE Mifti Haris mengatakan, pihaknya bersama tim pelabuhan turut bela sungkawa atas kejadian ini. Pihak pengelola juga melalukan hal yang diperlukan kepada korban. Mulai evakuasi hingga mengantarkan ke rumah duka dan pemakaman.
“Korban ini karyawan outsourcing. Kami bantu segala keperluan korban sampai acara 1000 hari selamatan di rumah korban. Kami juga penuhi hak-hak sebagai pekerja,” katanya.
“Termasuk hak normatif dan non normatif. Keluarga juga menerima hal tersebut sebagai musibah,” tambahnya.
Menurutnya, korban meninggal saat bongkar muat besi jenis h beam di kapal PT Chiyoda Internasional Indonesia asal Jepang, yang akan digunakan untuk pembangunan Smelter di Pelabuhan JIIPE Gresik.
Kendati demikian, pihaknya belum tahu secara pasti kronologi yang terjadi. Apakah ada indikasi human error atau kelalaian atau faktor lain.
“Detailnya saya belum tahu, tetap pihak kepolisian melakukan investigasi. Hari ini tim reskrim (Polres Gresik, red) sudah datang ke sana. Jadi bukan crane, bukan apa. Tumpukan barang merosot,” jelasnya.
Sehingga saat ini ujar Mifiti belum bisa diketahui apakah ini kesalahan kapal, atau kesalahan yang bongkar. Pihaknya masih menunggu hasil proses penyelidikan. Siapa pihak yang bersalah dan bertanggung jawab, nanti sesuai hasil investigasi.
“Kami sudah sudah membuat laporan ke Polres Gresik dan Disnaker Gresik,” imbuhnya.
Diketahui, insiden kecelakaan kerja ini baru perdana di Pelabuhan JIIPE Gresik sejak tujuh tahun beroperasi. Pekerja yang meninggal mengalami luka memar di dada, dan sudah sekitar 4 tahun berkerja sebagai Tenaga Kerja Bingjar Muat (TKBM) di Pelabuhan JIIPE Gresik. (aam)