GresikSatu | Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) online jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP) jalur zonasi di Kabupaten Gresik mulai dibuka pada Selasa (25/6/2024).
Meskipun sistem pendaftaran dilakukan secara online, antusiasme pendaftar terlihat membludak, terutama di salah satu sekolah favorit, SMPN 3 Gresik.
Sejak pagi hari, calon peserta didik dan wali murid sudah memadati area sekolah dengan mengenakan seragam merah putih semasa SD.
Banyak dari mereka datang untuk mengambil nomor antrian dan berkonsultasi langsung dengan panitia PPDB. Padahal, pendaftaran dijadwalkan berlangsung hingga Jumat (28/6/2024).
Ketua Panitia PPDB SMPN 3 Gresik, Sholikin, mengatakan jumlah pendaftar pada hari pertama mencapai 262 orang.
SMPN 3 Gresik sendiri memiliki pagu sebanyak 288 peserta baru, di mana jalur zonasi hanya untuk 144 siswa atau 50 persen dari total pagu.
“Alhamdulillah, hari ini antusiasme pendaftar cukup besar, sama seperti di tahun sebelumnya. Para peserta bisa melakukan pendaftaran secara online, setelah itu membawa bukti pendaftaran ke sekolah bersama orang tua untuk diverifikasi oleh operator. Apakah sesuai atau tidak,” ungkap Sholikin.
Proses verifikasi dilakukan untuk memastikan titik koordinat tempat tinggal siswa sesuai dengan alamat di Kartu Keluarga yang dikeluarkan sebelum 1 Juni 2023.
Hal ini menjadi penting untuk menentukan kelayakan calon siswa melalui jalur zonasi.
“Karena untuk menentukan titik koordinat alamat tinggal yang sesungguhnya. Sehingga orang tua perlu dibawa ke sekolah,” jelas Sholikin.
Untuk mengatasi lonjakan pendaftar, Sholikin menyebut bahwa panitia telah memberi batasan nomor antrian. Meskipun demikian, para operator tetap kewalahan melayani pendaftar yang datang.
“Biasanya paling ramai di hari pertama dan kedua, nanti animonya cukup melandai,” tambahnya.
Sebagai salah satu sekolah favorit di Gresik, SMPN 3 Gresik memiliki banyak keunggulan prestasi di tingkat internasional, sehingga kursi siswa sangat diperebutkan.
“Ini juga menjadi beban bagi kami karena kepercayaan masyarakat. Sebab ada tanggung jawab yang harus diampu, seperti memberikan layanan terbaik, menumbuhkan kreativitas siswa, serta menghasilkan generasi emas mendatang,” pungkas Sholikin.