GresikSatu | Sosok Nur Atika Sari sudah tidak asing di dunia voli pantai. Perempuan asal Desa Gunungteguh, Kecamatan Sangkapura, Pulau Bawean ini kembali memperkuat Timnas Indonesia dalam laga Sea Game 2023 di Kamboja.
Sayangnya, perhelatan Pesta Olahraga Asia Tenggara ke-32 ini, atlet timnas voli pantai belum bisa membawa medali emas. Indonesia harus puas di juara 2 atau meraih perak. Setelah kalah 2-1 dari Thailand di final.
Nur Atika Sari sendiri menjadi perwakilan atlet voli pantai yang berasal dari Gresik, mewakili timnas Indonesia. Dirinya menceritakan karir dan perjalanannya hingga sampai sekarang. Tidak lepas dari motivasi seorang ibu.
“Ibu saya seorang pemain voli, dan saya ingin meneruskan apa yang diperjuangkan ibu saya,” ucapnya, Selasa (16/5/2023).
Dalam Se Game 2023 Kamboja ini, dirinya bersama tiga atlet lainnya yang mewakili Indonesia. Total ada empat atlet yang dikirim Indonesia dalam laga ini. Dari perjalanannya, perempuan kelahiran 1998 ini sudah kedua kalinya memperkuat timnas Indonesia.
“Tahun 2022 kemarin ikut Sea Game 2022 di Vietnam dan 2023 ini juga Sea Game di Kamboja. Keduanya meraih medali perak. Juga di tahun yang sama ikut Kerujaan Dunia Voli Pantai di Thailand tahun, masuk lima besar atlet voli dunia,” urainya.
Dunia voli pantai, bagi Atika dimulai sejak tahun 2013. Tepatnya saat dia duduk di kelas I Sekolah Menengah Atas Negeri Olahraga (Smanor) di Sidoarjo. Disana Atika sudah mulai menjadi atlet voli pantai.
Prestasi Atika Sari Meraih Juara bersama Tim Voli
Di tahun 2014, Atika mulai ikut lomba Pekan Olahraga Nasional (PON) di Sidoarjo, dan mendapatkan medali perak. Selanjutnya 2015 Kejurnas di Sentul juara 1, 2016 dapat perunggu di Pekan Olahraga Pelajar Nasional (Popnas) di Bandung, 2017 juara 1 dalam laga Indonesia Open di Bulukumba, dan juara 3 seri ke dua dan tiga di Indonesia Open, 2018 juara 2 Indonesia open di Padang, 2019, dan 2020 pandemi Covid-19.
“Lanjut di 2021 saya ikut Pon Papua, mendapatkan perunggu, tahun 2022 juara 2 4×4 (tim empat) Indonesia Open. Sekaligus meraih perak Sea Game Vietnam di tahun yang sama. Hingga tahun ini, kembali meraih perak,” tutur perempuan usia 25 tahun ini.
Diakuinya, dirinya memang punya mimpi menjadi atlet timnas voli pantai. Dengan tetap memegang motivasi giat berlatih, semangat, dan berdoa.
“Sejak dulu, memang punya mimpi menjadi pemain voli pantai timnas Indonesia. Usaha tanpa doa sia-sia,” ujar Putir Faisal Akli itu.
“Semua pertandingan sangat berkesan dan membawa pengalaman bagi saya” tambahnya.
Dalam dekat ini, Tika sapaan akrabnya akan melakukan persiapan latihan Training Center (TC) di Solo. Untuk berlaga Asean Game Cina. Sembari berharap ada penerus Atika dari Pulau Putri sebutan lain Pulau Bawean, yang juga membawa nama harum Bawean di kanca Nasional hingga Internasional. (faiz/aam)