GresikSatu | Dampak pelebaran jalan Manyar, tugu di perempatan akan dipindah. Warga dan ulama sekitar menolak tugu tersebut dibongkar dan dihancurkan. Pasalnya tugu tersebut memiliki sejarah serta monumen Manyar Komplek.
Pantauan di lapangan, tampak alat berat mengeruk material di sekeliling tugu setinggi sekitar 4 meter itu. Akses jalan masuk ke area Manyar Komplek (Desa Manyarejo, Manyar Sidorukun, dan Manyar Sidomukti) juga dipasang garis penutup jalan sementara.
Salah satu warga Hudaifah mengatakan, pihaknya sangat setuju tugu Manyar tidak dibongkar. Melainkan dipindahkan. Sebab, hal tersebut merupakan kesepakatan warga beserta para ulama.
“Saya juga termasuk mengikuti kesepakatan tersebut. Karena kami sangat menghargai nilai-nilai sejarah di tugu tersebut,” ucapnya di lokasi tugu yang akan dipindahkan dengan alat berat bego.
Menurut dia, selain sebagai Icon Manyar Komplek. Tugu tersebut juga bentuk penghargaan kepada KH Sahlan, yang menggagas pendirian tugu tersebut.
“Harus dipertahankan tugu tersebut. Sementara nanti akan dipindah ke bagian utara,” ujarnya.
“Kami berterima kasih kepada penyelenggara proyek pihak BBPJN tidak menghancurkan tugu tersebut,” tambahnya.
Salah satu ulama dan tokoh masyarakat sekitar Gus Ahmad Suhaili Idris mengatakan hal demikian. Pihaknya bersama tokoh masyarakat sekitar ingin tugu tersebut dipindahkan tidak dihancurkan atau dibongkar.
“Keinginan kami serta warga tugu masih utuh. Urusan teknisnya kami sepenuhnya mengikuti para pemborong kerja proyek,” jelasnya.
Sekedar informasi, kemarin Minggu (9/7/2023) Ulama sekitar Manyar beserta Forkopimcam melakukan doa bersama untuk keselamatan batin para pekerja. Sekaligus memberikan doa agar evakuasi tugu bisa lancar dan utuh. (faiz/aam)