GresikSatu | Perayaan Imlek 2025 yang jatuh pada Senin, 29 Januari, membawa pesan penting bagi umat Tionghoa untuk lebih waspada dan introspeksi diri. Dalam kalender Tionghoa, tahun ini adalah Tahun Ular Kayu, yang diyakini menghadirkan berbagai tantangan emosional maupun spiritual.
Wakil Ketua Tempat Ibadah Tri Dharma (TITD) Kim Hin Kiong Gresik, Yanto, mengingatkan umat agar menjalani tahun ini dengan penuh kehati-hatian dan kesiapan diri.
“Shio Ular Kayu menggambarkan situasi yang penuh kehati-hatian. Banyak orang mungkin menunjukkan sikap yang licik seperti ular. Oleh karena itu, kita perlu lebih mawas diri. Semoga tahun ini lebih baik dari tahun lalu, meski menurut beberapa pandangan, ini bukan tahun yang terlalu baik,” ungkapnya, Kamis (23/1/2025).
Yanto juga menekankan pentingnya berpikiran positif di tengah tantangan. Menurutnya, Tahun Ular Kayu bukanlah tahun yang sepenuhnya buruk, tetapi lebih kepada pengingat untuk memperbaiki diri dan memperkuat mental.
“Tahun ini adalah momen refleksi. Kita harus memoles diri agar mampu menghadapi berbagai tantangan yang mungkin muncul. Shio Ular Kayu melambangkan kebijaksanaan, tetapi juga bisa menjadi simbol kelicikan jika tidak diarahkan dengan benar,” tambahnya.
Di Gresik, perayaan Imlek selalu diwarnai dengan berbagai tradisi sarat makna. Kegiatan seperti sembahyang di kelenteng, berbagi angpao, tradisi Cap Go Meh, hingga atraksi barongsai di Klenteng Kim Hin Kiong menjadi bagian tak terpisahkan dari momen spesial ini.
Yanto juga mengungkapkan bahwa persiapan telah dimulai untuk melaksanakan beberapa ritual penting, termasuk kimsin dan sembahyang kenaikan dewa.
“Sebentar lagi kita akan melaksanakan kimsin serta sembahyang kenaikan dewa. Tradisi ini sangat penting sebagai bentuk penghormatan kepada para leluhur dan dewa,” pungkasnya.
Pesan Budaya dan Tradisi
Tahun Ular Kayu membawa pesan mendalam bagi umat Tionghoa untuk introspeksi dan memperbaiki diri. Di sisi lain, tradisi yang terus dijaga di Gresik menjadi cerminan bagaimana kebudayaan Tionghoa tetap hidup berdampingan dalam harmoni di tengah masyarakat multikultural.