Ratusan Guru di Gresik Ikuti Program Sekolah Penggerak

GresikSatu | Sebanyak 228 guru di Kabupaten Gresik mengikuti penguatan komite pembelajaran 2 yang digelar di salah satu hotel di Gresik, Minggu (20/2/2022). Acara yang diselenggarakan selama dua hari penuh itu masuk dalam rangkain Program Sekolah Penggerak (PGP).

Sekolah yang terdiri dari jenjang Taman Kanak-Kanak hingga SMA, mengirimkan tiga perwakilan. Selama sesi kegiatan, peserta dipandu oleh dua orang fasilitator atau Pelatih Ahli (PA). Di sana para guru, dibelajari perihal pengelolaan dokumentasi.

Salah satu Pelatih Ahli Margianto mengatakan, kegiatan ini penting dilakukan agar para guru bisa melakukan pengelolaan dokumentasi. Baik dikumentasi pengetahuan dan dokumentasi sumber belajar serta berbagi praktik baik (best practice).

“Dapat dijadikan sebagai media refleksi dan inspirasi. Praktik baik – praktik baik mana yang harus diperbaiki dan mana yang harus dipertahankan,” katanya.

Baca Juga : Resmikan Perpustakaan Digital, Wakil Bupati Gresik Dorong Transformasi Digital Literasi

Dijelaskan, era digital seperti sekarang ini, banyak media yang dapat digunakan menyimpan dokumen sumber belajar dan praktik baik. Seperti di google drive, blog pribadi, website sekolah, kanal youtube, bahkan di akun media sosial.

“Peserta juga dilatih menyusun cerita praktik baik dan mempresentasikannya dengan teknik STAR (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi) perihal pembelajaran paradigma baru, yakni pelajaran yang mengakomodasi kebutuhan belajar murid,” jelasnya.

Menurut Maegianto, sebenarnya sudah banyak guru, sudah melakukan metode ini. Namun kegiatan merupakan penguatan agar para komite pembelajaran lebih optimal dalam memanfaatkan media penyimpanan.

Hal tersebut diakui oleh Kepala SMA Muhammaddiyah 1 Gresik, Ainul Muttaqin. Dia mengatakan,  kegiatan Penguatan Komite Pembelajaran 2 Program Sekolah Penggerak ini menjadi sarana yang baik bagi dirinya.

“Pada acara ini kami dapat belajar tentang bagaimana memanfaatkan dokumentasi sumber belajar yang selama ini banyak tidak dilakukan dengan baik oleh satuan pendidikan,” bebernya.

“Lewat kegiatan ini kami bisa banyak belajar dari praktik baik dari semua satuan pendidikan tentang pemanfaatan sumber belajar dan dokumentasi sumber belajar,” tambahnya. **

Rekomendasi Berita

Advertisement

Gresik Gres