GresikSatu | Yayasan Kaum Giri (persatuan juru kunci makam Sunan Giri) menggelar peringatan Haul Sunan Giri yang ke-519 tahun dengan rangkaian acara tahlil dan doa bersama, Rabu (16/10/2024).
Acara yang berlangsung di pendopo sebelah utara kompleks makam Sunan Giri ini tidak hanya menjadi ajang refleksi untuk mengenang jasa besar Sunan Giri dalam penyebaran Islam, tetapi juga menjadi momentum bagi yayasan untuk menebar kebaikan kepada masyarakat sekitar.
Kegiatan ini berlangsung dengan khusyuk, diikuti oleh ratusan peserta dan tamu undangan. Dalam suasana penuh kekhidmatan, doa-doa dan tahlil dipanjatkan sebagai bentuk penghormatan kepada Sunan Giri, salah satu ulama besar Walisongo yang memiliki kontribusi besar dalam penyebaran agama Islam di Pulau Jawa.
Ketua juru kunci makam Sunan Giri, Ainul Ghory, menjelaskan ritual suci tahunan ini diadakan sebagai bentuk penghormatan dan kecintaan terhadap sosok Sunan Giri yang telah banyak berjasa dalam menyiarkan ajaran Islam.
“Haul Sunan Giri ke-519 ini merupakan cerminan ajaran Sunan Giri yang penuh dengan nilai-nilai kebaikan dan kepedulian. Sebagai salah satu Walisongo yang disegani, Sunan Giri telah meninggalkan warisan tak ternilai, baik dari segi ajaran agama maupun nilai-nilai kemanusiaan yang terus diwariskan kepada generasi berikutnya,” ungkapnya.
Pihaknya menyebut, bahwa haul ini tidak hanya menjadi ajang ritual keagamaan semata, tetapi juga sebagai wujud kepedulian terhadap masyarakat sekitar.
Pada kesempatan ini, Yayasan Kaum Giri membagikan 290 paket sembako kepada warga dari berbagai desa di sekitar makam Sunan Giri. Setiap paket sembako bernilai Rp 300 ribu dengan harapan dapat membantu meringankan beban ekonomi masyarakat yang membutuhkan.
“Kami mengundang warga dari 5 desa-desa terdekat seperti Klangonan, Sidomukti, Kawis Anyar, dan Sekarkurung. Semoga bantuan ini bisa bermanfaat bagi mereka yang membutuhkan,” terangnya.
Diketahui, Yayasan Kaum Giri secara konsisten menyelenggarakan kegiatan haul ini setiap tahunnya sebagai bentuk penghormatan kepada Sunan Giri, yang dikenal dengan nama asli Raden Paku.
Sunan Giri merupakan salah satu tokoh Walisongo yang sangat dihormati, tidak hanya karena perannya dalam menyebarkan ajaran Islam, tetapi juga karena warisan nilainya yang menekankan pada pentingnya gotong royong, kebersamaan, dan kepedulian terhadap sesama.
Selain tahlil dan pembagian sembako, acara haul ini juga menjadi ajang silaturahmi bagi warga desa sekitar dan tokoh-tokoh masyarakat. Harapannya kegiatan ini dapat mempererat hubungan antara warga, ulama, dan pengelola makam Sunan Giri.
“Kami berharap kegiatan haul ini dapat terus berlangsung setiap tahunnya dan semakin meriah. Tidak hanya sebagai upacara keagamaan, tetapi juga sebagai bentuk kepedulian sosial,” tandasnya.