Resmi, Rumah Adat Dhurung Bawean dan Jajanan Pudak Gresik Ditetapkan WBTB

GresikSatu | Kabupaten Gresik kembali mencatatkan prestasi membanggakan di tingkat nasional. Rumah Dhurung Bawean dan jajanan tradisional Pudak resmi ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda Indonesia (WBTbI) tahun 2024 oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).

Penghargaan ini diterima secara simbolis oleh Kepala Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Kepemudaan, dan Olahraga (Disparekrafbudpora) Gresik, drg. Saifudin Ghozali, pada acara Kompilasi Jawa Timur 2024 yang berlangsung di Gedung Cak Durasim, Surabaya, Minggu (8/12/2024).

“Penetapan ini tidak hanya memperkuat identitas budaya masyarakat Gresik, tetapi juga menjadi langkah awal bagi kita untuk terus melestarikan dan mempromosikan kekayaan budaya daerah,” ujar Ghozali, Senin (9/12/2024).

Rumah Dhurung: Ikon Tradisional Pulau Bawean

Rumah Dhurung adalah bangunan tradisional khas Pulau Bawean yang terbuat dari kayu dengan atap berbentuk segitiga berbahan daun nipah kering. Bangunan ini memiliki fungsi beragam, mulai dari tempat penyimpanan hasil panen padi hingga area bersantai bagi warga setelah bekerja.

Baca juga:  Waduh! Puluhan Warga Desa Wadeng Gresik Tertipu Arisan Bodong, Kerugian Capai Rp 1,7 Miliar

Keunikan arsitektur Rumah Dhurung mencerminkan kearifan lokal masyarakat Bawean dalam memanfaatkan material alami yang tersedia di lingkungan mereka.

Pudak: Jajanan Khas Gresik yang Legendaris

Jajanan Pudak, yang telah menjadi ikon Kabupaten Gresik, dibuat dari tepung beras, santan, dan gula Jawa. Proses memasaknya dilakukan dengan cara dikukus dalam bungkus pelepah pohon pinang, yang memberikan aroma khas pada makanan ini.

Pudak telah dikenal sejak tahun 1950 dan menjadi salah satu oleh-oleh wajib bagi wisatawan yang berkunjung ke Gresik.

13 Warisan Budaya dari Jawa Timur

Dalam kesempatan yang sama, terdapat 13 karya budaya dari Jawa Timur yang ditetapkan sebagai WBTbI. Dua di antaranya berasal dari Kabupaten Gresik, yakni Rumah Dhurung dan jajanan Pudak.

Baca juga:  Kasus Dugaan Pencabulan, Polisi Tetapkan Kiai di Dukun Gresik Jadi Tersangka

Ghozali menegaskan, penghargaan ini adalah awal tanggung jawab besar untuk menjaga warisan budaya agar tetap lestari.

“Kami akan melibatkan masyarakat, terutama generasi muda, untuk terus mencintai dan melestarikan budaya Gresik,” tuturnya.

Reporter:
Mifathul Faiz
Editor:
Aam Alamsyah
Rekomendasi Berita

Advertisement

Terpopuler