Satpam Ini Bagikan Tips Menjaga Kesehatan dan Jaminan Kesehatannya

GresikSatu | Salah satu satpam perkantoran di Kabupaten Gresik, Muhammad Arif Tirtana (41) membagikan pengalamannya mengenai berbagai upaya yang dilakukan dalam rangka menjaga kesehatannya. Peserta Program Jaminan Kesehatan Nasional (Program JKN) ini menyadari betul bahwa biaya kesehatan membutuhkan biaya yang tidak sedikit.

“Kesehatan itu menurut saya tidak ada harganya, jika kesehatan kita sedang tidak baik-baik saja maka banyak hal yang harus dikorbankan. Tidak hanya biaya, namun juga waktu yang tidak bisa digunakan untuk bekerja, atau tenaga yang tidak berdaya. Jadi, menjaga kebugaran itu hal utama yang harus kita lakukan karena kita tidak mengetahui kapan sakit menimpa kita,” ujar Arif.

Sebagai seorang satpam yang memiliki tugas mulia berjaga di garda terdepan, sudah menjadi kewajiban bagi Arif untuk selalu menjaga stamina. Oleh karena itu, Ia dengan semangat menjalani aktifitas sehat dalam kesehariannya.

“Biasanya setiap hari saya selalu rutin berolahraga, berjalan kaki, lari di sekitar tempat tinggal, atau bermain cabang olahraga seperti badminton dan sejenisnya. Selain itu, saya juga sangat menjaga pola makan. Hal ini sangat berdampak bagi kesehatan saya. Dengan menjaga kesehatan, saya merasa jarang sekali sakit,” katanya.

Baca juga:  Karya Penyair Gresik Jadi Materi Kompetisi di Festival Musikalisasi Puisi

Arif mengatakan kebiasan baiknya itu juga diikuti oleh sang istri dan sang buah hati. Sebagai kepala keluarga, sudah selayaknya memastikan kondisi keluarganya dengan baik.

“Betul saya tidak sendiri menerapkan pola sehat ini, istri dan anak saya juga saya ajak. Biar kita sehat bersama. Jika sama-sama sehat, kita juga yang senang dan menikmati,” ulas Arif.

Diungkapkan Arif, Ia dan keluarganya juga telah terdaftar menjadi peserta Program JKN yang diselenggarakan oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan (BPJS Kesehatan). Hal tersebut juga menjadi upaya perlindungan saat membutuhkan akses pelayanan kesehatan.

“Dengan mempunyai JKN, artinya kita sudah berusaha untuk mencari solusi saat sakit melanda. Apalagi kita tidak bisa memilih jenis penyakit apa, jadi mungkin saja sakit ringan atau bahkan sakit berat yang membutuhkan biaya mahal,” tuturnya.

Arif menuturkan dirinya pernah merasakan manfaat JKN untuk pengobatan saat mengalami kecelakaan beberapa bulan lalu. Pengobatannya tersebut dijamin oleh JKN sampai ia pulih.

“Kecelakaan yang terjadi saat itu membuat kaki saya cedera sehigga saya sampai tidak mampu bergerak dan harus dilarikan ke rumah sakit. Untuk kasus kecelakaan penjamin awal adalah Jasa Raharja dengan plafon yang ditentukan. Karena saat itu perawatan saya melebihi plafon, maka penjaminan selanjutnya oleh JKN. Alhamdulillah JKN menjamin mulai dari biaya rawat inap, operasi, obat-obatan, sampai kontrol setelah pemulihan tanpa ada biaya tambahan,” jelas Arif.

Baca juga:  Ribuan Lansia Penghafal Al-Qur'an di Gresik Dapat Tunjangan Kehormatan, Nilainya Fantastis

Peserta segmen Pekerja Penerima Upah (PPU) ini terdaftar sejak 2016. Ia mengungkapkan dirinya dan keluarganya merasa sangat beruntung menjadi peserta JKN.

“Perawatan saya saat itu hingga berbulan-bulan, dan saya hanya mengandalkan JKN. Saya sampai ini tidak bisa membayangkan bagaimana jika tidak ada JKN, saya pasti akan bingung untuk biaya pengobatan saya. Saya juga ingat, istri saya dua kali merasakan manfaat JKN saat persalinan. Persalinan pertama normal, persalinan kedua sesar semuanya dijamin JKN tanpa tambahan biaya,” kenangnya.

Arif terus mengapresiasi jaminan kesehatan yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan ini. Selain dari sisi biaya, menurutnya juga dari sisi kemudahan administrasi.

“Menurut saya semua prosesnya tidak ribet jika kita mengerti alurnya. Semoga program ini terus berlanjut dan menebar manfaat,” imbuhnya.

Reporter:
Chofifah Qurotun Nida
Editor:
Aam Alamsyah
Rekomendasi Berita

Advertisement

Terpopuler