GresikSatu | Satpolairud Polres Gresik bersama Dinas Perikanan Gresik serta para nelayan Desa Campurejo, memusnahkan empat alat jaring trawl. Pemusnahan ini hasil dari barang bukti hasil dari operasi nelayan yang melakukan alat tangkap tidak ramah lingkungan.
Bertempat di UPT Balai Budidaya Ikan (BBI) Desa Dalegan, Kecamatan Panceng, Gresik. Petugas bersama-sama memusnahkan beberapa alat tangkap tersebut, pada Senin (17/10/2022).
Kasatpolairud Polres Gresik AKP Poerlaksono mengatakan, kegiatan pemusnahan pukat hela atau jaring mini trawl ini, bekerja sama dengan Dinas Perikanan Gresik. Mengajak kepada para nelayan untuk bisa mengurangi bahkan tidak menggunakan alat tangkap yang dilarang.
“Kami juga memberikan pemahaman tentang bahaya penggunaan jaring trawl yang dapat merusak ekosistem biodata laut,” ucapnya, Senin (17/10/2022).
Kepala Bidang Pengelolaan dan Pengawasan Sumberdaya Perikanan Dinas Perikanan Gresik Dianne Hetty Widajatie mengatakan, pemusnahan jaring trawl dari barang bukti Satpolairud Jatim. Total semuanya ada 38 jaring trawl.
“Untuk empat jaring trawl yang dimusnahkan hanya simbolis saja. Sisanya 34 jaring trawl akan kami musnahkan sendiri. Untuk barang bukti jaring trawl hasil tangkapan Polairud Gresik dimusnahkan sendiri, tidak di kami (Dinas Perikanan Gresik),” ucapnya.
Menurut dia, mayoritas dari para nelayan yang menggunakan alat tangkap yang tidak ramah lingkungan laut itu, berasal dari nelayan wilayah utara Gresik. Paling banyak yang menggunakan alat jaring trawl dadi nelayan Campurejo, Panceng.
“Nelayan yang melanggar dilakukan pembinaaan. Karena melakukan pelanggaran belum lebih tiga kali,” tambahnya memungkasi. (faiz/aam)