GresikSatu | Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB Gresik, terus berupaya memberikan pembinaan kemandirian bagi warga binaannya.
Salah satu bentuk pembinaan yang diberikan adalah pelatihan keterampilan dalam kegiatan produksi, khususnya pembuatan kerajinan dari rotan.
Program ini diharapkan mampu meningkatkan keahlian warga binaan dan memberikan para warga binaan permasyarakatan (WBP) bekal yang dapat berguna saat kembali ke masyarakat.
Dalam setiap tahap produksi kerajinan rotan, para warga binaan selalu mendapatkan pengawasan dan bimbingan dari petugas. Mulai dari proses pembuatan kerangka, teknik penganyaman yang tepat, hingga penyempurnaan atau finishing.
Semua diajarkan dengan seksama. Proses ini tidak hanya mengasah keterampilan teknis, tetapi juga melatih ketelitian, kreativitas, dan kesabaran para warga binaan.
Kepala Rutan Gresik, Yuliawan Dwi Nugroho, mengungkapkan bahwa kegiatan pembinaan ini bertujuan meningkatkan kualitas pembinaa kemandirian bagi warga binaan.
“Saya berharap berharap warga binaan memiliki peluang yang lebih baik untuk berintegrasi kembali dengan masyarakat setelah masa hukuman selesai,”ujarnya, Selasa (1/10/2024).
Selain itu, upaya kemandirian ini juga dinilai penting agar para WBP bisa kontrubusi positif saat sudah menjalani masa hukuman.
“Sehingga mereka (WBP) dapat berkontribusi secara positif dan mengurangi angka residivisme.” tuturnya.
Sekedar informasi, pelatihan tersebut sudah berajalan sekitar satu bulan. Selain kerajinan rotan, Rutan Gresik juga membuat pelatihan kepada WBP untuk kerajinan Songkok.