Selama Setahun, Ada 2 Ribu Janda Baru di Gresik

GresikSatu | Angka perceraian di Kabupaten Gresik masih terbilang cukup tinggi. Setidaknya, ada 2.145 kasus perceraraian yang ditangani Pengadilan Agama (PA) 2021. Mayoritas kasus cerai berawal dari gugatan istri kepada suami.

Faktor penyebab perceraian, didominasi persoalan ekonomi sebesar 821 kasus, kemudian, perselisihan terus menerus 646 kasus, kekerasan dalam rumah tangga 463 kasus, dan meninggalkan satu pihak 123 kasus.

Humas PA Gresik, Kamarudin Amri mengatakan, gugat cerai paling banyak dilayangkan pihak istri. Rata-rata, masih berusia muda antara 25 hingga 35 tahun, dengan faktor terbesar persoalan ekonomi.

“Faktor ekonomi, bisa kita lihat secara umum, terkait nafkah. Artinya suami sudah tidak memberi nafkah dengan alasan suami tidak punya pekerjaan,” katanya, Jum’at (7/1/2022).

Baca juga:  Gerebek Bandar Sabu di Menganti Gresik, Polisi Sita Sabu Seberat 27, 69 Gram

Kaitan paling besar, disebut Kamarudin, juga faktor pandemi covid-19. Ditambah para suami yanga bekerja serabutan, penghasilan tidak tetap. Keadaan itulah membuat pihak istri menganggap suami tidak sanggup memberi nafkah.

“Ada yang nafkah diberi tapi tidak cukup,” bebernya.

Baca Juga : Lehernya Dicekik dan Kepalanya Ditenggelamkan ke Laut, Penjual Kopi Tewas di Tangan Pemuda

Sedangkan, faktor lain yang ikut menyumbang terjadinya perceraian adalah mabuk, judi, meninggalkan satu pihak, dihukum penjara, poligami, cacat badan, kawin paksa hingga murtad.

Rata-rata usia perkawinan memang masih belum lama menikah. Ada yang dua tahun, satu tahun hingga kurang dari satu bulan kedua belah pihak baik istri dan suami sepakat berpisah mendatangi PA. 

Baca juga:  Adu Moncong, Toyota Calya Vs Dump Truk di Panceng Gresik, Satu Pemudik Tewas di Tempat

Pihak PA sendiri, tidak serta merta mengambulakan gugatan cerai. Sebelum, petugas sudah berupaya mendamaikan kedua belah pihak untuk kembali rukun melalui mediasi. Bahkan meminta keluarga besar yang juga ikut memiliki peran untuk duduk bersama agar memperbaiki hubungan.

“Namun, mayoritas kedua belah pihak sepakat memilih berpisah,” paparanya.

Kendati demikian, dibanding 2020, angka percerain di tahun 2021 cenderung sedikit menurun. **

Rekomendasi Berita

Advertisement

Terpopuler