GresikSatu | Perayaan Hari Imlek ke 2574 menjadi rangkaian suka cita umat Tionghoa, salah satu tradisi yang melekat adalah bagi-bagi angpao. Angpao dan Imlek menjadi elemen yang tak terpisahkan satu sama lain.
Angpao berasal dari kata Ang dan Pao. Ang yang berarti merah, serta Pao yang bermakna amplop. Dalam kebudayaan masyarakat Tionghoa, bingkisan angpao biasanya berisikan lembaran uang sebagai hadiah menyambut tahun baru Imlek.
Warna merah menyala dengan printing emas bertuliskan kebahagiaan menjadi simbolis khusus. Serba serbi merah sebagai kepercayaan masyarakat Tionghoa, melambangkan sebuah keberuntungan.
Kokhong Juru Kunci Klenteng Kim Hin Kiong Gresik menerangkan filosofi dan historis angpao Imlek, sebagai bentuk rasa syukur atas nasib baik yang diberikan. Tradisi tersebut juga banyak diadopsi warga muslim dalam momentum Idul Fitri.
“Tradisi angpao diperkirakan sudah ada sejak berdirinya Klenteng Kim Hin Kiong Gresik pada 1 Agustus 1153. Dewi Mak Co Thian Sang Sing Bo naik keatas nirwana saat Imlek dan akan turun saat perayaan Cap Go Meh,” ungkapnya Minggu (22/1/2023).
Setiap amplop merah memiliki aksara berbeda. Dalam momentum Gong Xi Fa Cai, angpau imlek bertuliskan FU (Hoki) yang berarti keberuntungan, Xin Kuai Le berarti hari raya bahagia.
Sedangkan angpao yang ditujukan pada pengantin bertuliskan Xi yang bermakna keberuntungan.
“Menerima amplop merah lebih sopan jika dipegang menggunakan kedua tangan sambil mengucap Kamsia. Dalam istilah mandarin diartikan terima kasih. Tidak lupa mengucap Kungsi Kungsi yang berarti selamat hari raya,” pungkasnya. (ovi/aam)