GresikSatu | Sebagai pelopor kepala sekolah perempuan pertama di SMP Islamic Qon, Solicha berdedikasi penuh dalam peningkatan kualitas SDM. SDM yang baik mengantarkannya meraih program Guru Bergerak.
Jejak langkah perempuan berusia lebih dari setengah abad ini dimulai dengan liku perjuangan, asam pahit yang harus ditelan sebagai guru sejak tahun 1991 hingga sukses menjadi kepala sekolah saat ini.
Diakuinya, seorang perempuan tidak hanya harus pintar, namun juga memiliki tanggung jawab serta kontrol dalam menjalankan roda kepemimpinan. Merombak banyak regulasi, menata jalan operasional, membangun transparansi, meningkatkan kinerja guru, memetakan jobdisk, bahkan menerapkan pendidikan berbasis contoh.
“Tercapainya sekolah yang ideal dimulai dari diri sendiri, Ibda’ binafsik,” katanya Senin(7/11/22).
Hambatan perempuan akan selalu ada seperti tuntutan peran domestik, subordinasi, bahkan ekspektasi pemenuhan peran reproduktif perempuan.
Berikut segudang pengalaman pekerjaan Sholicha : Guru Smp Maarif Benjeng (1991-1994), Guru Smanu 3 Gresik (1991-1994), Guru Sekolah Indonesia Jeddah Saudi Arabia (1994-1998), Guru Sekolah Indonesia Tokyo Jepang (2004-2008), Kepala Sekolah Smp Islamic Qon GKB Gresik (2018-sekarang).
Semasa menjadi perwakilan tenaga pengajar di Luar Negeri ia juga aktif di organisasi, hingga sukses menguasai beberapa bahasa asing. Keingin tahuannya yang besar dalam belajar dimulai dengan membawa kamus Jepang kemanapun untuk berinteraksi dengan orang lain.
Banyak hal yang ia pelajari saat berada dinegara dengan mayoritas non muslim tersebut, tercermin perilaku islam yang diajarkan didalam Al-Qur’an seperti : kejujuran, kebersihan, ketaatan. Berbanding terbalik semasa tinggal di Jeddah.
Beruntung ia tidak hidup kesepian di Negara Asing. Patner hidup yang supportif dalam membangun karir secara beruntung ia dapatkan. Relasi yang positive berimplikasi pada terciptanya hubungan yang harmonis.
Banyak prestasi yang digaet SMP Islamic Qon setelah ia ambil kendali.
Rutinitas kontrol prosentase guru dan murid dalam tatanan satuan pendidikan dijalankan setiap hari atau menjadi narasumber dalam beragam platform. Berinovasi dan bekerja sekeras mungkin.
Mempertanyakan kinerja perempuan sebagai pemimpin sama artinya mempertanyakan intuisinya sebagai seorang ibu. Bukti bahwa perempuan memiliki potensi yang memadai dan sanggup berdikari terwujud dalam diri Sholicha. (ovi/aam)