GresikSatu | Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) RI menyambangi Kabupaten Gresik dalam rangka Sidak ke-5 verifikasi kelayakan Stadion Gelora Joko Samudro Rabu (23/11/22), kemarin.
Seluruh bagian stadion mendapat tes kelayakan kontruksi bangunan guna keselamatan penonton. Pemetaan dimulai dari lampu lighting, rumput, karpet lintasan atlet, bangku tribun, kursi pemain, atap stadion, pintu keluar masuk penonton.
Uji kelayakan tersebut dilakukan sebagai imbas tragedi Kanjuruhan Malang yang menelan ratusan jiwa. Verifikasi ini memastikan apakah stadion kebanggaan masyarakat Gresik tersebut masih layak dipakai atau tidak.
Perwakilan dari Kementerian PUPR RI, Muhammad Prio Ambodo mengatakan sudah dibentuk tim ahli khusus sesuai bidangnya untuk menilai dan mengecek kelayakan stadion kemudian mengkonfirmasi ke pusat.
“Sebanyak 20 orang tim ahli dari pusat diterjunkan, tidak hanya menyambangi Gresik melainkan juga Stadion Surajaya Lamongan. Dan untuk hasil rekomendasi hanya bisa ditemukan langsung ke pusat. Kembali akan kita lakukan diskusi ulang dengan OPD terkait,” kata dia.
Stadion Gelora Joko Samudro sudah berdiri sejak 2015 dengan kapasitas 25.000 penonton. Stadion ini menjadi kandang bagi Gresik United. Stadion yang masih terbilang kontruksi baru ini mengalami beberapa kerusakan. Ada sejumlah fasilitas yang perlu dibenahi. Namun, belum bisa dipastikan secara keseluruhan akibat menunggu hasil rekomendasi dari pusat.
Pengelola Gelora Joko Samudro, Irwan Hadi mengatakan ini merupakan uji verifikasi terakhir yang dilakukan langsung oleh Kementerian PUPR dari pusat.
“Sekitar jam 11 kita kedatangan tamu dari pusat untuk memastikan kelayakan Gresik untuk Liga 2,” terangnya.
Gelora Joko Samudro digaungkan akan direvitalisasi, dikarenakan terjadi kebocoran, kursi pemain yang sudah tidak layak, bangku penonton yang lembab dan dipenuhi lumut, pintu keluar masuk penonton yang terbatas, dan kontruks bangunan yang masih terbuka. (ovi/aam)