GresikSatu | PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) meraih empat penghargaan pada ajang Good Mining Practice Award 2023 yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara. Dua penghargaan diberikan kepada SIG untuk Pabrik Tuban dan Rembang, sedangkan dua penghargaan untuk PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SBI) Pabrik Tuban dan Narogong.
Good Mining Practice Award 2023 merupakan bentuk apresiasi Pemerintah terhadap Badan Usaha Pertambangan serta Perusahaan Jasa Pertambangan yang berprestasi dalam menerapkan kaidah teknik pertambangan yang baik.
Hal tersebut juga menjadi tolak ukur hasil kinerja pembinaan dan pengawasan yang dilakukan oleh Kementerian ESDM terhadap Badan Usaha Pertambangan dan Perusahaan Jasa Pertambangan tahun 2022.
Direktur Operasi SIG, Reni Wulandari mengatakan, dua penghargaan yang diterima SIG adalah Penghargaan Utama kategori Aspek Pengelolaan Keselamatan Pertambangan Mineral dan Batubara, Kelompok Pemegang IUP PMDN Mineral Bukan Logam, Mineral Bukan Logam Jenis Tertentu dan Batuan untuk Pabrik Tuban, Jawa Timur dan. Pabrik Rembang, Jawa Tengah.
Sedangkan dua penghargaan yang diterima SBI antara lain Penghargaan Pratama kategori Aspek Pengelolaan Keselamatan Pertambangan Mineral dan Batubara, Kelompok Pemegang IUP PMDN Mineral Bukan Logam, Mineral Bukan Logam Jenis Tertentu dan Batuan untuk SBI Pabrik Tuban, Jawa Timur, dan Penghargaan Pratama kategori Pengelolaan Teknis Pertambangan Mineral dan Batubara, Kelompok Pemegang Perizinan Berusaha Komoditas Mineral Bukan Logam, Mineral Bukan Logam Jenis Tertentu dan Batuan untuk SBI Pabrik Narogong.
“Melalui Penghargaan Good Mining Practice Award 2023 membuat SIG semakin termotivasi untuk terus menerapkan kaidah teknik pertambangan yang baik. Yakni prinsip ESG (Environmental, Social and Governance),” ungkapnya, Selasa (3/10/2023).
Prestasi tersebut tidak terlepas dari peran SIG dalam menerapkan standar keselamatan yang tinggi untuk mewujudkan Nihil Kecelakaan Kerja (zero accident), Nihil Penyakit Akibat Kerja (PAK), dan Nihil Kejadian Akibat Penyakit Tenaga Kerja (KAPTK).
“Ada tiga aspek prioritas untuk menjaga keselamatan pertambangan, yakni aspek keselamatan (safety), aspek kesehatan (health), dan aspek lingkungan (environment),” tuturnya.
Dalam aspek keselamatan, SIG menerapkan implementasi Sistem Manajemen Keselamatan Pertambangan (SMKP), serta menciptakan inovasi driving monitoring system (DMS) dengan memasang fatigue sensor dan in-cabin camera di seluruh armada tambang. Sementara pada aspek kesehatan, SIG melakukan pencegahan Penyakit Tenaga Kerja (PTK).
“Selain itu, SIG melakukan penanaman pohon di area sabuk hijau (green belt) dan mereklamasi lahan pascatambang untuk filterisasi dampak debu, emisi asap, dan kebisingan,” terangnya.
“SIG secara konsisten akan menjalankan operasional tambang dengan penerapan kaidah teknik pertambangan yang baik. Mulai dari mengutamakan keselamatan, kesehatan pekerja, serta kelestarian lingkungan untuk menciptakan nilai tambah bagi seluruh pemangku kepentingan,” pungkasnya. (ovi/aam)