GresikSatu | Dalam upaya meningkatkan perlindungan tenaga kerja di Kabupaten Gresik, BPJS Ketenagakerjaan Kantor Cabang Gresik mengadakan rapat sinergi bersama Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Gresik di Hotel Selecta, Batu, pada 17 Januari 2025 lalu.
Rapat ini bertujuan memperkuat kolaborasi untuk meningkatkan Universal Coverage Jamsostek di wilayah Gresik.
Acara tersebut dibuka langsung oleh Kepala BPJS Ketenagakerjaan Gresik, Bunyamin Najmi, dan dihadiri oleh Kepala Dinas Tenaga Kerja Gresik, Zainul Arifin, serta jajaran pejabat terkait.
Dalam sambutannya, Bunyamin menekankan pentingnya sinergitas di awal tahun untuk mempercepat pencapaian perlindungan pekerja.
“Universal Coverage Jamsostek merupakan salah satu indikator penting perlindungan tenaga kerja. Saat ini, Kabupaten Gresik berada di angka 55,7%, menempati peringkat kelima di Jawa Timur. Dengan sinergi yang solid, kami optimis capaian ini dapat meningkat secara signifikan,” ujar Bunyamin, Rabu (22/1/2025).
Rapat juga membahas Nota Kesepahaman mengenai pemanfaatan Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBCHT) untuk perlindungan pekerja rentan. Dana ini diharapkan dapat menjangkau pekerja informal, seperti petani, pedagang kecil, dan pekerja di sektor lain yang belum terdaftar dalam program Jamsostek.
Sementara itu, Kepala Disnaker Gresik, Zainul Arifin, menegaskan perlunya langkah konkret untuk meningkatkan cakupan Jamsostek.
“Kita perlu strategi yang lebih inovatif untuk menjangkau sektor-sektor yang belum terdata. Perlindungan pekerja adalah bagian penting dari pembangunan berkelanjutan,” katanya.
Dengan adanya rapat sinergi ini, BPJS Ketenagakerjaan dan Disnaker Gresik berkomitmen untuk terus meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam program Jamsostek.
Tahun 2025 diharapkan menjadi momentum bagi Gresik untuk perlindungan pekerja yang lebih luas dan merata.