Siswa SDIT Yaa Bunayya Wringinanom Gresik Peringati HSN dengan Gerakan Bebas Sampah

GresikSatu | Ratusan siswa SDIT Yaa Bunayya Wringinanom, Gresik, memperingati Hari Santri Nasional (HSN) dengan cara yang unik dan inspiratif.

Mengusung tema Zero Waste, sekolah ini menggelar pameran dan bazar yang diikuti sekitar 500 siswa dan guru, dengan beragam kegiatan ramah lingkungan atau gerakan bebas sampah.

Acara ini semakin semarak dengan adanya pameran foto yang menampilkan kondisi sungai Brantas yang tercemar mikroplastik. Pameran tersebut diharapkan dapat menggugah kesadaran para siswa untuk tidak membuang sampah sembarangan, terutama kantong plastik ke sungai. 

Kepala SDIT Yaa Bunayya, Jajuk Soerjatiningsih, menjelaskan bahwa konsep acara kali ini selaras dengan komitmen sekolah yang berpredikat Adiwiyata, yang menekankan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan. 

“Kami bangga memperingati HSN dengan tetap memperhatikan lingkungan. Seluruh siswa diwajibkan membawa wadah makan dan botol minum sendiri untuk meminimalisir penggunaan kemasan plastik. Selain itu, para penjual makanan juga wajib memastikan produknya bebas dari 5P, yaitu pengawet, pewarna, pemanis, penyedap, dan pengenyal,” ungkapnya, Sabtu (26/10/2024).

Baca juga:  Kampanye Sekolah Sehat, Siswa SD di Gresik Orasi Tolak Sampah Plastik

Tidak hanya itu, SDIT Yaa Bunayya juga memperkenalkan inisiatif Siswa Peduli Lingkungan (SPILL) yang memamerkan hasil kreativitas dalam pengelolaan sampah, seperti pembuatan kompos organik, eco enzyme, dan berbagai kerajinan dari daur ulang kertas. 

SPILL juga menjual peralatan zero waste, seperti sedotan stainless dan sendok kayu, sebagai upaya kampanye mengurangi penggunaan plastik sekali pakai.

Salah satu anggota SPILL, Dhania mengaku sangat bangga bisa berkontribusi dan mengajak teman-temannya untuk lebih peduli terhadap lingkungan.

“Saya senang bisa mengajak teman-teman peduli lingkungan pada HSN kali ini. Saya dan teman-teman SPILL menjual kompos hasil panen sekolah, alat-alat zero waste, dan berkampanye untuk mengurangi penggunaan plastik,” ungkap Dhania.

Baca juga:  Melihat Perayaan Hari Santri di Gresik, Refleksi Perjuangan Santri Melawan Penjajah

Penjualan produk ramah lingkungan oleh SPILL juga mendapat sambutan hangat dari para siswa dan guru. Dalam sehari, Dhania dan teman-temannya berhasil memperoleh keuntungan hingga Rp85.000.

Selain itu, mereka juga memperkenalkan cara belanja produk-produk ramah lingkungan, seperti sabun refill, yang bisa menjadi alternatif bagi siswa untuk mengurangi limbah kemasan plastik.

“Sangat seneng karena bisa dapat uang juga,” tuturnya.

Sementara itu, Manager edukasi dari organisasi ECOTON, Alaika Rahmatullah mengapresiasi komitmen SDIT Yaa Bunayya dalam menerapkan program Sekolah Ekologis. 

Menurutnya, program tersebut mampu mendorong sekolah untuk menjadi lingkungan yang bebas sampah.

“Program Sekolah Ekologis dari ECOTON bertujuan menjadikan sekolah sebagai institusi yang memperhatikan hak-hak ekologis anak dan kesehatan lingkungan. Dengan begitu, masa depan yang lebih baik untuk anak-anak bisa terwujud,” pungkasnya.

Reporter:
Chofifah Qurotun Nida
Editor:
Aam Alamsyah
Rekomendasi Berita

Advertisement

Terpopuler

spot_img