Siswa SMP di Gresik Surati Presiden Jokowi, Protes Sampah Plastik Impor dari Amerika

GresikSatu | Aeshnina Azzahra Aqulani, siswa SMP Gresik kembali mengirim surat terbuka terkait bahaya sampah plastik. Kali ini, surat yang ditulis tangan gadis berusia 14 tahun itu ditujukan khusus kepada Presiden Joko Widodo.

Isi suratnya, memprotes masih banyaknya negara-negara maju, seperti Amerika, Canada hingga Australia yang menyelundupkan sampah plastiknya ke negara Indonesia. Ia juga meminta kepada Jokowi agar membuat peraturan tegas, untuk mencegah masuknya sampah plastik impor dan peraturan berhenti membakar sampah.

“Bagaimana kabarnya Pak Jokowi? Semoga salam keadaan sehat dan senantiasa dilindungi Allah SWT. Saya mau bercerita tentang sampah plastik impor yang mencemari lingkungan saya,” kata Nina mengawali suratnya, Jum’at (11/2/2022).

Selama ini menurut Nina, pabrik kertas di Indonesia masih membutuhkan bahan impor sampah kertas dari luar negeri. Namun masalahnya, negara importer seperti Amerika dan negara lain, masih saja  menyelundupkan sampah plastik bersamaan bahan kertas yang akan diolah pabrik kertas.

Baca Juga : Tidurkan Sang Anak Tapi Lupa Matikan Kompor, Rumah di Kebomas Hangus Terbakar

Setelah pabrik kertas mengambil sampah kertasnya, kata Nina, sampah plastik impor dibuang ke desa-desa sekitar pabrik. Seperti di desa Bangun, Mojokerto menjadi tempat pembungan sampah plastik terbesar se Jawa Timur.

“Sampah plastik yang laku dijual ke pabrik daur ulang, untuk dijadikan pellet plastik kemudian dikirim ke Cina. Tapi proses daur ulang sangatlah kotor. Sampah plastik dicuci dengan air sungai, lalu dibuang ke sungai lagi tanpa adanya pengelolahan limbah cair. Sehingga mencemari lingkungan sungai,” paparnya.

Yang bahaya dari aktivitas itu, lanjut Nina, limbah dari pengelolahan sampah menimbulkan mikroplastik. Ukurannya kurang dari 5 mm. Jika ada mikroplastik di sungai, ikan-ikan akan terkontaminasi, mengakibatkan bahaya bagi manusia pemakan ikan di sungai.

Mikropalstik bisa menyebabkan penyakit serius pada manusia. Seperti gangguan reproduksi, gangguan pertumbuhan, menopause dan menstruasi lebih awal.

Tidak hanya itu sampah plastik yang tidak bisa didaur ulang dijual ke pabrik tahu untuk dijadikan bahan bakar. Namun membakar plastik akan melepas gas beracun seperti dioxin, yang dapat menyebabkan kangker, cacat janin, gangguan paru-paru, bahkan kematin.

Baca Juga : Terdeteksi Sembilan Pelajar Positif Covid-19, Sekolah Terapkan Pembelajaran Jarak Jauh

“Bapak Jokowi, saya sudah melihat dan merasakan serta meneliti bahwa air sungai kami, baik di Sungai Berantas, Sungai Porong, Sungai Surabaya dan Sungai Marmoyo mengandung mikroplastik. Saya juga melihat bagaimana industri membuang limbah berwarna putih, hitam pekat mempengaruhi air warna sungai,” jelasnya.

“Padahal air sungai digunakan untuk bahan baku PDAM,” tegas gadis yang pernah aksi protes di Negara jerman itu.

Dari persoalan di atas, menurut Nina, pemerintah seharusnya ikut mengedukasi dan mengehentikan sumber-sumber pencemaran. Bahkan aktivis cilik itu meminta kepada Jokowi supaya membuat peraturan pencegahan masuknya sampah impor dan peraturan pembakaran sampah.

“Dan saya mohon Pak Jokowi agar mengawasi industri-industri nakal yang membuang limbah kotornya di sungai. Saya ingin Pak Jokwi tidak hanya mementingkan pembangunan, tapi juga lingkungan,” paparnya.

Rekomendasi Berita

Advertisement

Gresik Gres