SMADAIS Gresik Launching Teater Nasi Kuning, Pentaskan Karya Fenomenal Arifin C Noer

GresikSatu | SMA Darul Islam (SMADAIS) Gresik menggelar launching Teater Nasi Kuning dalam Festival Gelar Karya Hasil Belajar Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) di Halaman Sekolah, pada Rabu (20/12/2023).

Dalam pentas perdananya, para siswa menampilkan sebuah karya penulis skenario  terbaik, Arifin C Noer berjudul Kapai-kapai. Kapai-kapai masuk dalam kategori naskah surealis, dengan menggabungkan antara reality (kenyataan) dan fiksi (angan-angan).

Sebanyak 22 siswa ikut terlibat dalam pementasan epik dengan durasi 1 jam itu. Mulai dari pengisi musik, penari, hingga pemeran. Dengan tokoh utama bernama Abu, yang diperankan oleh Galang Prasetya dan Iyem (istri Abu) yang diperankan oleh Nadine Rahma.

Pelatih Teater sekaligus Guru Seni SMADAIS, Fahmi menjelaskan Teater Nasi Kuning berhasil didirikan berkat antusiasme siswa yang menginginkan adanya seni teater tingkat pelajar.

Baca juga:  Asik Bermain di Waduk, Pelajar Asal Lamongan Tewas Tenggelam di Gresik

“Pentas teater ini kami persiapkan dengan waktu yang cukup mepet, sekitar 2 minggu. Namun alhamdulillah berjalan cukup baik, semoga ke depannya bisa lebih baik lagi,” ungkapnya, Rabu (20/12/2023).

Sebelum menampilkan Kapai-kapai karya Arifin C Noer, para siswa diberikan sejumlah pilihan judul seperti Ayahku Pulang, dan lainnya. 

“Untuk pemilihan naskah, para siswa sendiri yang memilih. Menurut siswa dari sekian pilihan, hanya Kapai-kapai yang terdengar menarik. Setelah itu, diberikan sesi pemahaman alur cerita serta pendalaman karakter setiap tokoh, hingga akhirnya ditampilkan hari ini,” tuturnya.

Menurut Fahmi, Kapai-kapai menjadi naskah sureal yang cukup sulit untuk ditampilkan. Pementasan ini mencoba memberikan interpretasi terhadap penggambaran kebahagiaan yang direpresentasikan oleh Cermin Tipu Daya.

Baca juga:  Tidak Lagi Numpang Belajar, Siswa SMPN 33 Driyorejo Gresik Punya Gedung Sendiri

Cermin tipu daya menjadi ambisi tokoh Abu sebagai representasi kebahagiaan yang bersifat surealis dengan kehidupan asli yang dijalaninya.

“Saat ini masih masuk dalam KBM saya di kelas XI, rencananya ke depan saya dan Pak Abbas akan membuat seni teater tersebut sebagai ekstrakurikuler sekolah. Diberikan pembelajaran intensif di luar jam sekolah,” pungkasnya. (ovi/aam)

Rekomendasi Berita

Advertisement

Terpopuler

spot_img