GresikSatu | Dalam rangka memperingati Bulan Bahasa, SMP Muhammadiyah 1 Gresik (Spemutu) menggelar serangkaian kegiatan kreatif yang melibatkan lebih dari seratus siswa Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) se-Kabupaten Gresik, Rabu (30/10/2024).
Kegiatan yang bertajuk Festival Literasi Spemutu 2K24 ini sukses memikat perhatian peserta dari 43 sekolah yang berpartisipasi, dengan dukungan penuh dari Dinas Pendidikan Kabupaten Gresik.
Festival yang mengusung tema Berprestasi dengan Literasi Spemutu ini melombakan berbagai cabang, termasuk lomba baca puisi, mendongeng, storytelling, dan pembuatan poster digital bertema Gresikan.
Lomba ini memperebutkan Piala Kepala Dinas Pendidikan (Kadispendik) Gresik sebagai bentuk apresiasi dari Dinas Pendidikan setempat terhadap inisiatif sekolah dalam mengembangkan budaya literasi di kalangan pelajar muda.
Kepala SMP Muhammadiyah 1 Gresik, Sulistyaningsih menyampaikan kegiatan ini diharapkan bisa menumbuhkan minat baca dan kecintaan pada budaya lokal di kalangan siswa.
“Festival literasi ini adalah upaya kami untuk menciptakan generasi berbudaya yang cinta akan literasi,” ungkapnya.
Ketua Panitia Acara, Rosyidul Arifibillah menuturkan Bulan Bahasa ini bukan sekadar ajang perlombaan, tetapi menjadi upaya signifikan dari SMP Muhammadiyah 1 Gresik dalam memperkuat identitas budaya serta meningkatkan literasi di kalangan generasi muda Gresik.
“Para siswa menunjukkan bakat mereka dalam membaca puisi bertema Gresik, mendongeng cerita rakyat, dan membuat poster digital kreatif yang mengusung keindahan dan kearifan lokal Gresik,” terangnya.
Tidak hanya mengasah kemampuan membaca dan menulis, Bulan Bahasa ini juga menjadi momen pengenalan kisah-kisah budaya Gresik dan tokoh-tokoh legendaris dari daerah tersebut.
Dalam lomba mendongeng dan storytelling, para peserta menceritakan legenda dan sejarah lokal, memperkuat karakter siswa dengan nilai-nilai budaya khas Gresik. Hal ini juga selaras dengan proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5), yang fokusnya adalah mencetak generasi berkarakter dan cinta budaya.
“Ada penampilan tari daerah seperti Wonderland sebagai bentuk apresiasi terhadap seni budaya lokal. Ada juga sesi musikalisasi puisi yang menggugah emosi penonton dengan lantunan syair tentang Gresik. Tidak ketinggalan, tarian kreasi Kelinci dari salah satu peserta,” jelasnya.
Billah mengungkapkan tujuan utama festival ini yakni membentuk generasi yang lebih peka dan peduli terhadap warisan budaya lokal.
“Melalui acara ini, kami ingin mengajarkan anak-anak untuk menghargai sejarah dan budaya mereka sendiri serta memupuk kreativitas mereka dalam bidang literasi,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Pengelolaan Pendidikan Sekolah Dasar Dinas Pendidikan Kabupaten Gresik, Sunikan memberikan apresiasi dan dukungannya terhadap kegiatan ini.
“Kami sangat mendukung acara ini karena memperkenalkan budaya lokal dengan cara yang kreatif dan mendidik. Ini adalah langkah baik untuk membentuk generasi muda yang bangga akan identitas daerah mereka,” ungkap Sunikan.
Ia menambahkan bahwa kegiatan ini diharapkan mampu memperkuat literasi siswa sekaligus menanamkan kecintaan pada budaya lokal di tengah kemajuan zaman.
“Kegiatan ini sangat positif dalam menumbuhkan minat baca serta kecintaan terhadap budaya lokal di kalangan siswa. Kami dari Dinas Pendidikan sangat mendukung, dan berharap festival ini dapat berlangsung secara berkesinambungan,” tandasnya.