GresikSatu | Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani mengaku kecewa dengan layanan listrik oleh PLN Gresik. Kekecewaan orang nomer satu di Kabupaten Gresik itu disebabkan karena PLN tak memaksimalkan pasokan listrik di Bawean selama ada bantuan kapal milik TNI.
Sekedar diketahui, selama cuaca ektrem di Bawean beberapa hari ini, pasokan listrik hingga kebutuhan pokok lainnya sudah mulai menipis. Akibatnya, kebijakan pemadaman bergilir pun diterapkan.
Untuk meminimalisir hal itu, Pemkab Gresik berinisiatif mencarikan solusi dengan meminta bantuan kapal perang ke TNI untuk menuju Bawean.
“Alasannya karena ombak tinggi, cuaca buruk. Sehingga, kami dari Pemkab Gresik pun mengupayakan kepada PLN untuk menyediakan genset,” katanya, Kamis (5/1/2023).
Menurut bupati, dengan tersedianya kapal perang KRI, PLN menyanggupi akan mengirim 20 genset. Namun faktanya, saat pemberangkatan kapal ke Bawean, PLN hanya mengirmkan satu genset saja.
“Mobilisasi nya dengan kapal KRI yang anti ombak. Pihak PLN pun menyanggupinya. Saat itu menjanjikan 20 genset, namun saat hari H pemberangkatan kapal KRI ternyata zonk, hanya 1 genset saja yg disertakan ke kapal KRI,” jelas Gus Yani.
Sehingga lanjut dia, terjadila pemadaman bergilir hingga tiga geombang, secara bergantian di 30 desa di Pulau Bawean.
“Hingga kini belum ada genset tambahan yang dikirim di Bawean, alasannya masih sama karena masalah ombak tinggi, cuaca buruk dan lainnya,” jelasnya.
Atas kejadian tersebut, pihaknya menyayangkan ketidakseiusan manajemen PLN. Pihaknya meminta untuk ada evaluasi di manajemen. Termasuk mengupayakan agar tidak terjadi pemadaman bergilir. demi kelancaran aktifitas masyarakat bawean.
“BUMN kok begitu, tidak niat blas,” imbuhnya.
Sementara itu, Manager Pelayanan Unit Layanan Pelanggan (ULP) PLN Bawean Yuanito Yoga Pratama mengaku minta maaf atas kejadian tersebut. Ia memastikan cuaca di Bawean kini sudah mulai membaik. Rencananya, satu kapal Landing Craft Tank (LCT) mengangkut bahan bakar gas cair (CNG) mulai diberangkatkan.
“LCT RPB XVII diberangkatkan pagi ini akan membawa 2.000 CNG yang akan digunakan untuk operasi optimal PLMTG Bawean selama 3 – 4 hari. Sedangkan untuk satu unit LCT akan kami kirimkan menyusul sebagai salah satu mitigasi resiko menghadapi cuaca,” jelasnya. (faiz/aam)