GresikSatu | Pondra Priyo Utomo, anggota DPRD Gresik yang baru dilantik, menarik perhatian para undangan dan warga sekitar, pada Jum’at (23/8/202). Pasalnya, usai dilantik menjadi anggota dewan, Pondra merayakan momen bersejarah dengan cara yang unik, yaitu membagikan paket kecambah ke warga di depan Gedung DPRD Gresik.
Tak ayal warga sekitar maupun undangan peserta pelantikan pun berebut kecambah yang dibagikan politikus muda ini. Pondra, begitu panggilan akrapnya, membagikan kecambah dengan masih memakai setelan jas lengkap saat digunakan di pelantikan.
Perlu diketahui, Pondra sendiri merupakan pengusaha kecambah dari Desa Hulaan, Kecamatan Menganti, Kabupaten Gresik. Sejak kecil, ia sudah terbiasa membantu ayahnya yang juga petani kecambah.
Kini, sebagai generasi kedua yang meneruskan usaha keluarga, Pondra tidak hanya berhasil mengembangkan usaha pertanian kecambah, tetapi juga meraih kepercayaan masyarakat untuk duduk di kursi legislatif.
“Saya bagikan kecambah ini sebagai bentuk rasa syukur, karena sejak kecil saya dan keluarga hidup dari hasil pertanian kecambah. Hari ini, saya meneruskan perjuangan ayah saya dan berbagi kebahagiaan dengan warga,” ujar Pondra dengan senyum lebar.
Sebanyak 300 paket kecambah yang dibagikan Pondra ludes dalam waktu singkat. Aksi bagi-bagi kecambah ini dilakukan dengan penuh kebanggaan dan tanpa rasa canggung, meskipun Pondra masih mengenakan jas resmi yang dipakainya saat pelantikan.
Pria berusia 34 tahun ini mengungkapkan bahwa profesi petani kecambah yang diteruskan dari sang ayah adalah salah satu faktor yang membawanya pada posisi saat ini sebagai wakil rakyat.
Dengan perolehan 12.400 suara dari daerah pemilihan (dapil) 3 yang meliputi Menganti dan Kedamean, Pondra yang merupakan kader Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) berhasil mendapatkan kursi di DPRD Gresik. Bahkan, PKB di dapil tersebut mencetak rekor dengan memperoleh tiga kursi.
Ke depan, Pondra berkomitmen untuk memperjuangkan nasib para petani kecambah di Desa Hulaan, di mana sekitar 60 persen masyarakatnya bergantung pada usaha tersebut. Salah satu fokus utamanya adalah menetapkan standar harga kecambah yang lebih stabil agar para petani tidak merugi ketika pasokan melimpah dan harga turun drastis.
“Saat ini, harga kecambah di tingkat grosir adalah Rp 5 ribu per kilogram, sedangkan di tingkat eceran bisa mencapai Rp 7 ribu hingga Rp 8 ribu per kilogram. Namun, jika stok melimpah, harga bisa anjlok hingga Rp 2 ribu per kilogram. Ini yang akan saya perjuangkan, agar para petani bisa mendapatkan harga yang lebih stabil dan layak,” tambahnya.
Kecambah hasil tani Desa Hulaan selama ini dipasarkan ke berbagai wilayah seperti Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik. Dengan kehadiran Pondra di DPRD, diharapkan kesejahteraan para petani kecambah di Gresik, khususnya di Desa Hulaan, dapat lebih terjamin.
Aksi syukuran Pondra ini pun mendapatkan sambutan positif dari warga yang hadir. Mereka berharap Pondra dapat membawa perubahan dan memperjuangkan hak-hak petani di Gresik.