Tak Terurus, Makam Mbah Sapu Jagad Menteri Sunan Giri Gresik Kini Memprihatinkan

GresikSatu | Penampakan Makam Mbah Sapu Jagad terlihat begitu memprihatinkan, tidak seperti makam lainnya yang ramai dikunjungi oleh peziarah. Tempatnya sepi, bangunannya juga terlihat usang dan hendak roboh.

Makam Mbah Sapu Jagad terletak di perempatan Gedung Nasional Indonesia (GNI), Jalan Pahlawan, Tlogobendung, Kecamatan Gresik, Kabupaten Gresik, tepat di samping tiang lampu lalu lintas.

Budayawan Gresik Kris Adji AW menyampaikan makam keramat tersebut tidak terlihat seperti makam tokoh berpengaruh, kondisi makam dengan ukuran 2 meter ini hanya dicor dengan atap beton, bahkan cor-coran mulai anjlok dan hampir roboh. Sementara dinding dan ruangan makam tampak pengap dan retak di sepanjang sisi.

“Usul saja pada pemerintah untuk dimunculkan dibuatkan cungkup, sebagai penanda kisah sejarahnya,” ungkapnya, Selasa (22/8/2023).

Sementara saat ditanya perihal keberadaan makam yang berdampingan dengan warung kopi, Kris Adji hanya menggeleng padahal posisi warkop berada lebih tinggi dari makam, kemudian di atap makam akan difungsikan anak muda sebagai tempat nongkrong seolah-olah lupa perjuangan tokoh heroik satu

Baca juga:  Generasi Muda Harus Kenal Pusaka Sakti Keris Kalamunyeng Peninggalan Sunan Giri Gresik

“Secara attitude memang tidak pantas, tapi biar saja nanti akan menyesuaikan sendiri,” jelasnya.

Sosok Mbah Sapu Jagat

Diketahui, Mbah Sapu Jagad merupakan Menteri Pertahanan Giri Kedhaton di perbatasan Jaba Kota (sebutan Kota Gresik). Ia adalah tokoh berpengaruh pada masa kejayaan Sunan Prapen, tugasnya menghalau musuh-musuh kerajaan Giri Kedaton dari laut atau luar kota Gresik, orang-orang menyebutnya dengan kata sabrang.

“Banyak sekali jasa Mbah Sapu Jagad pada masa lalu, keberadaannya sebagai penjaga keamanan teritorial wilayah perbatasan laut kerajaan Giri dari musuh. Saat itu, Gresik memiliki pelabuhan sebagai tonggak ekonomi yang strategis, banyak bangsa-bangsa asing berniat jahat untuk menguasai Gresik, diantaranya Cina, Portugis, Spanyol, Inggris atau Belanda. Disitu Mbah Sapu Jagad berdiri dengan gagah,” tuturnya.

Diceritakan dalam Serat Kanda, suatu ketika terjadi serangan terhadap Gresik yang dilakukan oleh musuh-musuh dari seberang lautan atau bajak-bajak laut dari Wandhan Inggris. Serangan semacam ini tidak terjadi sekali saja, tapi pada masa itu ada satu serangan yang terbesar karena diikuti oleh puluhan kapal-kapal besar lengkap dengan meriam, perahu pengintai  atau sloops of war dan ratusan penyerang.

Baca juga:  Mengenal Tradisi Brahatan, Ritual Suci Menyambut Malam Nisfu Sya'ban di Gresik

“Salah satu kisah heroiknya yakni berhasil menggagalkan serangan para bajak laut dari Wandhan Inggris,” terangnya.

Mbah Sapu Jagad adalah seorang prajurit pilihan Blambangan yang berasal dari Banger sekarang disebut Probolinggo. Ia membantu Sunan Giri sebagai keturunan Raja Blambangan, Bhre Wirabhumi ayah Menak Dedali Putih alias Menak Sembuyu ayahanda Dewi Sekardadu yang ibunda Sunan Giri. Sekalipun sudah terjadi alih generasi, namun hubungan antar keluarga kerajaan tetap terjalin baik.

“Kalau kejadian ini pada abad ke-16, kemungkinan Giri Kedaton sudah dipimpin oleh Sunan Giri Prapen atau Panembahan Mas Witono,” tuturnya. (ovi/aam)

Rekomendasi Berita

Advertisement

Terpopuler

spot_img