Tanam 1500 Mangrove di Sungai Kalimireng, Upaya PT Cargill Gresik Filtrasi Air Sungai

GresikSatu | Keseriusan PT Cargili – Cocoa & Chocolate Gresik dalam memperbaiki lingkungan ternyata tak sekedar isapan jempol. Perusahaan pangan asal Amerika itu terus melakukan aski nyata dengan menanam sebanyak 1500 pohon mangrove.

Upaya ini, diyakini mampu memfilter air sungai yang sudah banyak tercemar oleh limbah. Baik limbah industri maupun aktivitas manusia. Ditambah, penanaman mangrove ini merupakan ketiga kalinya dalam di Kalimireng Manyar dalam rangka peringati hari Air Sedunia tahun 2022.

Admin & Relation Manager PT Cargill Indonesia Adi Suprayitno mengatakan, aksi tanam mangrove di Sungai Kalimireng, berkolaborasi bersama tiga lembaga. Antara lain Yayasan Esa Khatulistiwa, ITS Surabaya dan Masyarakat Desa Manyarsidomukti.

“Aksi tersebut merupakan rangkaian program yang bertajuk Penguatan Mangrove Kalimireng sebagai Zona Konservasi, Edukasi dan Rekreasi untuk percepatan SDG’s Desa, Kabupaten Gresik. Yaitu menjaga ekosisistem laut atau maritime,” katanya, Selasa (29/3/2022).

Baca juga:  Jelang Natal dan Tahun Baru, Cabai di Gresik Tembus Rp 95 Ribu

Baca Juga : UMKM Hasil Olahan Tempe di Desa Roomo, Didorong Lakukan Multiplier Effect dengan Perusahaan 

Menurutnya, langkah-langkah yang dilakukan dalam program ini selaras dengan target pemerintah. Yaitu mengurangi segala jenis polusi maupun limbah yang terbuang ke lautan akibat aktifitas manusia di daratan.

“Termasuk akibat limbah industri dan rumah tangga. Dengan upaya konservasi mangrove di wilayah pesisir, diharapkan kelestarian alam tetap terjaga,” paparnya.

Manager Program Yayasan Esa Khatulistiwa Sriyanto menuturkan, ada dua jenis pohon Avisenia dan Rhizopora yang ditanam. Tanaman ini, disebut mampu menyaring air melemahkan efek racun melalui pengenceran. Dimana fungsi ini berperan dalam meningkatkan kualitas air.

“Mangrove memiliki kemampuan yang disebut biofilter. Yakni kemampuan untuk menyaring, mengikat, dan memerangkap polusi di alam bebas berupa kelebihan sedimen, sampah, dan limbah buangan rumah tangga lainnya,” jelasnya.

Baca juga:  Pupuk NPK Phonska Alam, Strategi Petrokimia Gresik untuk Kemajuan Pertanian Organik

Baca Juga : Sambut Ramadhan, Gressmall Buka Foodcourt Pecinta Kuliner Bernuansa Instagramable

Sementara itu, M. Muryono PhD dari ITS  Biologi Surabaya mengatakan, beberapa spesies mangrove yang memiliki kemampuan menyerap limbah air. Antara lain, Avicenia marina, Rhizophora mucronata, dan Bruguiera gymnorrhiza” tambah M. Muryono PhD dari ITS  Biologi Surabaya.

“Spesies Avicennia diperkirakan memiliki ketahanan yang lebih tinggi terhadap beberapa kandungan logam dibanding spesies mangrove yang lain,” terangnya.

“Selain itu Avicennia juga memiliki upaya penanggulangan toksik diantaranya yaitu dengan melemahkan efek racun melalui pengenceran (dilusi), atau bisa juga disebut jenis mangrove penyerap racun,” tambahnya. (sah)

Rekomendasi Berita

Advertisement

Terpopuler

spot_img