Terlalu Tinggi, Pembangunan Jembatan Setro di Jalan Raya Duduksampeyan Gresik Diprotes Warga 

GresikSatu | Jembatan Setro yang berada di Jalan Raya Duduksampeyan, Gresik, diprotes warga lantaran infrastruktur jembatan yang dirasa terlalu tinggi.

Hal tersebut merugikan warga Desa Duduksampeyan, Gresik karena membahayakan. Bahkan, pembangunan tersebut kurang sosialisasi kepada warga sekitar.

Pantauan di lapangan, proyek dari pemerintah pusat itu memiliki tinggi 1,7 meter. Hampir menyamai genteng rumah warga yang berada di pinggir jalan raya Duduksampeyan, Gresik.

Jauh lebih tinggi dibanding jembatan sebelumnya yang datar. Ditambah lagi tidak ada sungai besar di sana.

Ketinggian jembatan itu membuat jalan kampung yang berada di dekat jembatan, menanjak tinggi. Hal ini dianggap sangat membahayakan. Mengingat jembatan di jalan raya Duduksampeyan, Gresik itu dilalui kendaraan besar.

Baca juga:  KSP Pastikan Smelter Freeport di Gresik Beroperasi Optimal, Dorong Perekonomian Jawa Timur

Seperti truk kontainer, truk gandeng dan lain sebagainya. Sebab jalan tersebut juga sebagai penghubung Gresik dengan Lamongan hingga Semarang.

DIketahui pembangunan jembatan itu, dikerjakan oleh PT Profil Mas. Aktivitas pengerjaan jembatan mengganggu aktivitas warga karena akses mereka masuk kampung terganggu.

“Ini proyek nasional. Tidak ada sosialisasi selama ini, warga kampong yang mau keluar merasa takut karena jalannya langsung nanjak. Jembatan tinggi segenteng rumah warga, khawatir terjadi kecelakaan menimpa warga. Ada empat rumah pinggir jalan buat usaha terdampak,” ungkap Kades Duduksampeyan, Said, Rabu (2/10/2024).

Menurut dia, pihaknya banyak menerima keluhan dari warga tentang proyek yang sudah berjalan selama tiga bulan ini. Bahwa selama ini, pihak Pemdes Duduksampeyan serta warga setempat serta pengurus masyarakat lainnya mengaku proyek tersebut tidak pernah ada sosialisasi.

Baca juga:  Mujid Ridwan Resmi Ditunjuk sebagai Wakil Ketua DPRD Gresik dari PDIP

“Banyak laporan dari warga kepada saya bahwa proyek tersebut sangat menggangu aktivitas pada akses warga tersebut,” ujarnya.

Dikonfirmasi terpisah, Pelaksana Proyek PT Profil Mas, Beny Ariesta mengaku tidak mengetahui terkait tidak adanya sosialisasi pembangunan jembatan kepada warga. Dia hanya sebagai penyedia jasa.

“Kita disini mengacu pada gambar. Kalau ada komplain silakan ke Balai, bukan ke penyedia jasa,” tandasnya.

Diketahui, proyek jembatan tersebut mempunyai lebar 19 meter, Panjang 17 dan tinggi 1,7 meter. Jauh lebih tinggi dibanding keberadaan jembatan yang sebelumnya.

Reporter:
Mifathul Faiz
Editor:
Aam Alamsyah
Rekomendasi Berita

Advertisement

Terpopuler