Tertunda 21 Jam karena Cuaca Buruk, Ratusan Pemudik Bawean Berangkat dari Gresik saat Subuh

GresikSatu | Cuaca buruk yang melanda Perairan Gresik, Selasa (25/3/2025), membuat ratusan pemudik tujuan Pulau Bawean harus bersabar.

Kapal Express Bahari 3F yang sedianya dijadwalkan berangkat pukul 07.00 WIB, terpaksa menunda keberangkatan hingga 21 jam.

Kapal cepat yang melayani rute Gresik – Bawean itu akhirnya baru bisa diberangkatkan pada Rabu (26/3/2025) pukul 04.00 WIB, bertepatan dengan waktu salat subuh. Ini menjadi kali pertama kapal diberangkatkan pada waktu dini hari dari Pelabuhan Gresik.

Penundaan itu membuat sejumlah penumpang harus mencari penginapan dadakan, seperti yang dialami Boy Imran. Pria asal Bawean yang merantau di Malaysia ini mengaku tetap semangat mudik meski harus menunggu seharian.

“Tahun kemarin tidak pulang, sekarang pulang bareng keluarga,” ujar Boy saat ditemui di Pelabuhan Gresik.

Baca juga:  Catut Nama Kasatpolairud Polres Gresik, Warga Bawean Diperas Orang Tidak Dikenal

Hal serupa juga dirasakan Aisyah, warga Kecamatan Sangkapura. Ia mudik bersama kerabatnya dari Malaysia dan memilih menginap semalam di Gresik akibat penundaan.

“Ini pulang berdua dari Malaysia, karena tertunda ya mencari penginapan kemarin,” ungkapnya.

Fenomena pemudik dari luar negeri menuju Pulau Bawean memang mulai terlihat. Selain dari Malaysia, beberapa penumpang juga tercatat berasal dari Singapura. Mereka memanfaatkan momen Lebaran untuk pulang kampung setelah lama bekerja di luar negeri.

Dalam perjalanan ke Bawean, Kapal Express Bahari 3F mengangkut 400 penumpang, termasuk satu jenazah. Waktu tempuh perjalanan laut diperkirakan sekitar 4 jam.

Sementara itu, penundaan keberangkatan juga dialami kapal lainnya, Express Bahari 6F. Kapal tersebut awalnya dijadwalkan berangkat Rabu pukul 07.00 WIB, namun ditunda hingga pukul 14.00 WIB karena kondisi cuaca yang belum stabil.

Baca juga:  Setelah Banjir, Akibat Cuaca Ekstrem Satu Desa di Bawean Longsor dan Jembatan Putus 

Ketua Posko Mudik Lebaran Pelabuhan Gresik, Devry Andrey, menjelaskan bahwa gelombang tinggi di perairan Gresik – Bawean masih menjadi perhatian utama. Koordinasi terus dilakukan antara operator kapal dan otoritas pelabuhan untuk memastikan keselamatan penumpang.

“Pagi tadi ada 400 penumpang yang berlayar ke Bawean. Penumpang dewasa sebanyak 383. Perjalanan tersebut juga membawa satu jenazah,” jelas Devry.

Ia menambahkan, puncak arus mudik diperkirakan terjadi pada 28 dan 29 Maret 2025. “Semoga cuaca tetap membaik agar perjalanan mudik bisa berjalan lancar,” imbuhnya.

Reporter:
Mifathul Faiz
Editor:
Aam Alamsyah
Rekomendasi Berita

Advertisement

Terpopuler