Tiga Pupuk Petrokimia Gresik Ini Kualitasnya Setara dengan Pupuk Bersubsidi, Apa Saja?

GresikSatu | PT Petrokimia Gresik menyiapkan tiga pupuk sebagai alternatif untuk petani yang terbiasa menggunakan pupuk ZA, SP-36, dan Petroganik. Dua pupuk ini saat ini tak lagi masuk sebagai pupuk bersubsidi.

Sebagai gantinya, petani bisa mendapatkan pupuk alternatif yang kualitasnya setara dengan pupuk bersubsidi. Tiga pupuk itu, yakni ZA Plus, Phosgreen, dan Petroganik Premium.

Selain itu, petani juga bisa memiliki pilihan mendapatkan pupuk NPK Phonska Plus dan Urea nonsubsidi. Dua pupuk ini, bisa jadi alternatif bagi petani yang kehabisan stok pupuk bersubsidi, maupun tidak memenuhi persyaratan mendapatkan pupuk bersubsidi sesuai ketentuan pemerintah.

Pupuk nonsubsidi Petrokimia Gresik sendiri, diklaim memiliki kandungan lebih lengkap sesuai dengan yang dibutuhkan tanaman. Dari sisi harga memang sedikit lebih tinggi dibandingkan pupuk subsidi, tapi hasil panen yang diperoleh petani bisa melimpah, sehingga pendapatan yang diperoleh juga lebih tinggi.

Tuntaskan Target Penyaluran Pupuk Sebelum Akhir Tahun

Direktur Utama Petrokimia, Dwi Satriyo Annurogo memastikan, perusahaanya bakal menuntaskan target penyaluran pupuk sebelum akhir tahun. Pada tahun ini, Petrokimia Gresik mendapatkan amanah penyaluran pupuk bersubsidi sebanyak 3,87 juta ton atau 49 persen dari total alokasi pupuk bersubsidi Pemerintah di tahun 2022, yaitu 7,77 juta ton.

Baca juga:  Pupuk NPK Phonska Alam, Strategi Petrokimia Gresik untuk Kemajuan Pertanian Organik

“Hingga bulan Desember ini kami optimis dapat menuntaskan tanggung jawab ini hingga 100 persen. Apalagi, akhir tahun ini banyak petani yang melakukan pemupukan,” katanya, Sabtu (10/12/2022).

Penyaluran pupuk menjadi komitmen Petrokimia Gresik dalam mendukung ketercapaian ketahanan pangan nasional. Yakni dengan menjaga ketersediaan pupuk bersubsidi sesuai regulasi dan pupuk nonsubsidi.

“Pupuk menjadi salah satu agro input yang sangat penting untuk meningkatkan produktivitas pertanian di tengah keterbatasan lahan pertanian di Indonesia,” bebernya.

Ancam Hentikan Kerjasama dengan Kios Tak Patuh

Dwi Satriyo juga  mengimbau kepada distributor dan kios pupuk bersubsidi untuk menyalurkan pupuk bersubsidi sesuai dengan ketentuan pemerintah. Apabila terdapat distributor dan kios yang tidak patuh pada aturan pemerintah, Petrokimia Gresik tidak segan untuk menghentikan kerja sama distribusi.

Baca juga:  Petrokimia Gresik Ciptakan Metode Digital Learning untuk Pembelajaran Program Vokasi Industri

“Saya juga mengajak masyarakat untuk turut mengawasi penyaluran pupuk bersubsidi hingga di tangan petani. Kalau menemukan pelanggaran, masyarakat dapat langsung melaporkanya ke Aparat Penegak Hukum,” tandas Dwi Satriyo.

Sementara, guna memastikan penyaluran pupuk bersubsidi tepat sasaran, Petrokimia Gresik selama ini terus meningkatkan pengawasan distribusi melalui penerapan sejumlah sistem dan aplikasi digital, seperti Warehouse Management System (WMS) dan Sistem Scheduling Truk Online (SISTRO) agar distribusi pupuk dapat semakin cepat dan terpantau oleh sistem dengan semakin baik.

“Kami ingin memastikan proses distribusi di seluruh lini yang menjadi tanggung jawab Petrokimia Gresik berjalan dengan baik dan sesuai prosedur.  Dengan digitalisasi sistem yang terintegrasi, diharapkan dapat meminimalisasi potensi penyimpangan dalam jaringan distribusi,” tutup Dwi Satriyo. (aam)

Rekomendasi Berita

Advertisement

Terpopuler

spot_img