Tingkatkan Penjualan Produk, 40 UMKM Binaan SIG Ikuti Pelatihan Platform Media Sosial

GresikSatu | Di era digital, pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dituntut terus berinovasi dalam mempamerkan produknya. Satu diantaranya dengan memanfaatkan platform media sosial. Promosi di media sosial dianggap paling efisien karena konsumpen bisa langusung melihat hasil produk UMKM.

Cara itu yang kemudian diterapkan oleh UMKB binaan PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG). Melalui Program SIG Mandiri, para UMKM berjumlah 40 orang itu, diberikan pelatihan cara promosi berbasis media sosial di Hotel Aston, Gresik, selama dua hari, yakni Kamis (14/7/2022) hingga Jum’at (15/7/2022).

General Manager of CSR SIG, Edy Saraya mengatakan, pelatihan 40 UMKM ini, SIG bekerja sama dengan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Muhammadiyah Gresik (UMG). Materi pelatihan diantaranya penggunaan platform media sosial Instagram sebagai bentuk penerapan literasi digital bagi UMKM.

“Mulai dari packaging produk, pengelolaan informasi produk, pembelajaran dan praktik foto produk menggunakan smartphone, hingga penerapan aplikasi editing visual untuk menunjang pemasaran di media digital,” katanya, Sabtu (16/7/2022).

Dijelaskan, dengan memanfaatkan media sosial, pelaku UMKM bisa menjual produknya dengan mudah. Apalagi di era digital saat ini, setiap orang dapat terkoneksi dengan cepat dan mudah. Pun sasaran promosi bisa sangat luas, dari anak muda hingga kalangan orang tua.

“Kalau produk dan kemasannya sudah bagus, maka harus ditunjang dengan digital marketing juga. Misalnya foto yang bagus untuk promosi itu seperti apa, lalu perlu disisipkan karakter tulisan yang menarik agar lebih memikat, semua kita ajarkan di sini,” tegas Edy Saraya.

[penci_related_posts dis_pview=”no” dis_pdate=”no” title=”Baca Juga ” background=”” border=”” thumbright=”no” number=”1″ style=”list” align=”none” withids=”” displayby=”tag” orderby=”date”]

Menurutnya, pelaku UMKM yang mampu menerapkan digital marketing dengan tepat, bisa mencapai potensi pertumbuhan pendapatan lebih besar. Hal ini dianggap penting karena  bisnis yang tidak menerapakan hal tersebut akan tertinggal dari kompetitornya.

“Para pelaku UMKM dapat memanfaatkan momentum besar penggunaan media sosial untuk mengembangkan bisnisnya, sehingga produk yang dipasarkan tidak hanya dikenal di kawasan lokal saja, namun bisa menjangkau pasar yang lebih luas,” ujar Edy Saraya.

Sementara itu adanya pelatihan ini disambut baik oleh peserta. Salah satunya adalah M Anhar Khusnani, pelaku UMKM bidang handicraft dari Kabupaten Gresik yang memiliki usaha songkok bernama Songkok Lukis Sekaone.

“Dengan adanya pelatihan ini, kami sebagai pelaku UMKM dapat mendalami pembelajaran mengenai media digital khususnya untuk kebutuhan promosi produk agar lebih menarik, sehingga mampu menaikkan penjualan dan omzet tentunya”, ujar Anhar Khusnani. (aam)

Rekomendasi Berita

Advertisement

Gresik Gres