GresikSatu | Tradisi tahunan Malam Selawe di Gresik kembali digelar dengan penuh kemeriahan pada Ramadan 1446 H. Tahun ini, selain menghadirkan pasar malam yang diramaikan oleh pelaku UMKM, juga menyiapkan 3.000 porsi nasi kebuli yang menggugah selera.
Rangkaian acara diawali dengan Sholat Isya dan Tarawih berjamaah, kemudian munajat dengan pembacaan 1.000 surat Al-Ikhlas di Masjid Ainul Yaqin Sunan Giri, serta berziarah ke Makam Sang Wali yakni Sunan Giri.
Koordinator lapangan sekaligus Camat Kebomas, Tri Joko Efendi, mengatakan bahwa penyelenggaraan Malam Selawe tahun ini dikemas lebih meriah dan penuh makna.
Salah satu yang paling ditunggu adalah pembagian 3.000 porsi nasi kebuli, yang akan disebar ke beberapa titik strategis di sekitar kawasan Masjid Ainul Yaqin Sunan Giri.
“Nasi kebuli ini akan dibagikan di beberapa titik, yakni area Masjid Ainul Yaqin Sunan Giri, Makam Sunan Giri, serta di lokasi parkiran,” ungkapnya, Senin (24/3/2025).
Nasi kebuli yang menjadi ikon dalam perayaan Malam Selawe ini merupakan masakan khas warga Pegiren, yang dahulu dikenal dengan nama Nasi Blawu. Menu ini disiapkan secara gotong royong oleh ibu-ibu dari Desa Sidomukti, Kebomas.
“Yang memasak nasi kebuli ini adalah ibu-ibu dari Desa Sidomukti Kebomas. Ini bagian dari pelestarian tradisi yang sudah ada sejak lama,” tuturnya.
Menurutnya, Malam Selawe bukan hanya sekadar perayaan, tetapi juga momen spiritual yang dimanfaatkan masyarakat untuk berdoa dan berziarah ke Makam Sunan Giri. Tradisi ini dipercaya sebagai wujud penghormatan kepada wali penyebar Islam di tanah Jawa.
Dengan tingginya animo masyarakat, panitia telah berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan (Dishub) Gresik untuk pengaturan lalu lintas dan kantong parkir.
“Kami sudah berkoordinasi dengan Dishub, kantong parkir akan ditempatkan di desa dan kelurahan di sepanjang Jalan Sunan Giri dan Sunan Prapen,” jelasnya.