Tradisi Maulid Nabi di Bawean Gresik Sangat Istimewa, Satu Berkat Bernilai Jutaan

GresikSatu | Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, selalu menjadi yang istimewa bagi masyarakat Bawean. Disana, masyarakat menyiapkan aneka makanan untuk dimasukkan ke dalam berkat Angkaan Molot.

Bahkan satu berkat Maulid Nabi yang disipakan di masing-masing rumah harganya fantastis. Berkisaran mulai Rp 2 Juta sampai Rp 7 juta.

Bagi warga Pulau Putri, sebutan lain Pulau Bawean peringatan maulid nabi bukan hanya sekedar ceremonial dan bertukar angkaan molot saja, melainkan memiki makna yang lebih mendalam, yaitu sebagai ungkapan syukur atas kelahiran baginda Rasullah SAW.

Menariknya kemasan Angkaan Molot istilah sebutan berkat hadiah Maulid Nabi bagi warga Bawean, dikemas dalam wadah yang namanya Ceppo.

Hal tersebut dilakukan oleh warga di Dusun Paginda Desa Sukaoneng, Kecamatan Tambak, Pulau Bawean, Gresik

Masyarakat setempat, memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW tahun ini pada Selasa, 13 Rabiul Awal Hijriyah bertepatan dengan tanggal 17 September 2024.

Sejak malam hari warga setempat khususnya kaum ibu-ibu sudah menata dengan rapi aneka bingkisan maulid yang dikemas dalam sebuah Ceppo.

Baca juga:  Bazar Minyak Goreng Murah Caleg DPR RI Perindo Diserbu Warga Gresik

Ceppo atau Ghudek merupakan wadah sejenis ember yang terbuat dari anyaman bambu, biasanya digunakan oleh warga Bawean tempo dulu sebagai wadah untuk membawa atau menyimpan barang seperti beras, ubi kayu dan lain sebagainya.

Kemudian Ceppo diberi pagar dan dihiasi dengan bunga, selanjutnya aneka jajanan yang sudah ditentukan oleh panitia dipasang ke dalam Ceppo, sehingga menyerupai sebuah parsel dengan ukuran besar.

Setelah dirasa cukup rapi, aneka jajanan yang lazim disebut Angkaan Molot itu, diletakkan di mushollah dan siap dihidangkan pada saat acara peringatan Maulid Nabi berlangsung.

Satu demi satu rangkain acara peringatan Maulid Muhammad SAW diikuti dengan penuh khidmah dan sakral oleh warga yang hadir. Lantunan pembacaan ayat-ayat suci Al Qur’an dan pembacaan Sholawat Barzanji pun menggema melalui pengeras suara hingga ke sudut-sudut kampung.

Seperti biasanya, peringatan Maulid Nabi di Bawean biasanya juga mengundang seorang Kiai penceramah yang banyak bercerita tentang kisah-kisah teladan dari Baginda Rasulullah SAW, serta kisah perjuangan Nabi dalam meluaskan Syiar Islam.

Baca juga:  Insiden Perahu Terbalik di Bawean Gresik, Dokter Sampaikan Korban Alami Keracunan Air Laut

Penceramah Kiai Slamet menuturkan, sebagai umat Nabi Muhammad SAW, yang cinta kepada nabinya harus selalu meniru dan meneladani beliau.

“Kalau kita umat islam mengaku cinta kepada nabi Muhammad SAW, niscaya akan patuh terhadap apa yang diperintahkan oleh nabi kita,” ujarnya, Rabu (18/9/2024).

“Bukti kecintaan kita kepada Nabi, niscaya kita meneladani akhlak beliau dan patuh melaksanakan apa yang diajarkan oleh baginda nabi, mari kita galakkan sholat berjama’ah,” tuturnya.

Kepala Desa Sukaoneng, Abdul Hayyi, dalam sambutannya mengimbau kepada seluruh warga di desanya agar tetap melestarikan tradisi peringatan maulid Nabi Muhammad SAW ini.

Untuk itu, lanjut dia, bingkisan peringatan maulid nabi harus menyesuaikan dengan kondisi ekonomi warga setempat.

“Saya berharap bingkisan maulid sesuaikan dengan hasil musyawarah, yang penting rukun dan sesuaikan dengan kemampuan warga, sehingga semuanya dapat mengikuti peringatan maulid nabi ini,” pesannya.

Setelah semua rangakai acara peringatan maulid selesai, warga setempat bertukar Angkaan sebagai oleh-oleh untuk anak-anak dan keluarga yang sudah menunggu di rumah masing-masing.

Reporter:
Mifathul Faiz
Editor:
Aam Alamsyah
Rekomendasi Berita

Advertisement

Terpopuler