GresikSatu | Mengukir kebahagiaan di wajah anak negeri dilakukan PT Freeport Indonesia dengan mengajak 110 anak dari 22 Sekolah Dasar di Gresik untuk berpartisipasi dalam permainan tradisional yang dipandu oleh Kampung Dolanan.
Mengusung tema Memberdayakan Anak, Membangun Masa Depan yang Berkelanjutan, kegiatan yang berlangsung di Lapangan Sepak Bola Manyar Sidomukti, Gresik ini bertujuan menanamkan nilai kreativitas, kebersamaan, dan kebanggaan terhadap warisan budaya lokal.
Acara ini memberikan ruang bagi anak-anak agar dapat bermimpi setinggi-tingginya dan menumbuhkan kreativitas mereka. Langkah ini sejalan dengan komitmen PTFI dalam mendukung masa depan generasi muda Indonesia.
Manager Environment and Sustainable Development Smelter PTFI, Emily Muteb, menyampaikan PT Freeport Indonesia percaya bahwa masa depan yang berkelanjutan dimulai dengan memberdayakan anak-anak sejak dini.
Sehingga pihaknyq merancang acara ini untuk memberikan ruang bagi anak-anak agar dapat bermimpi besar dan menumbuhkan kreativitas mereka.
“Sebagai perusahaan yang memegang teguh nilai SINCERE (Safety, Integrity, Commitment, Respect, Excellence), kami senantiasa mengintegrasikan ke dalam setiap langkah yang kami ambil. Termasuk dalam program yang ditujukan untuk memberdayakan anak-anak sebagai generasi masa depan,” ungkapnya, Selasa (3/12/2024).
PTFI juga turut mendukung pengembangan literasi anak-anak Gresik melalui peluncuran buku Mutiara Gresik: Kearifan Lokal dari Desa ke Desa. Buku ini berisi Kumpulan tulisan 48 siswa SMP di Gresik yang mengangkat beragam kekayaan lokal mencakup sejarah, budaya, serta potensi ekonomi daerah.
“Kami juga menyampaikan apresiasi kepada Kampoeng Dolanan yang telah membawa semangat permainan tradisional dalam acara. Kami berharap acara ini dapat menjadi langkah kecil yang membawa dampak besar bagi masa depan anak-anak kita,” tuturnya.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Pemerintah Kabupaten Gresik Achmad Washil Miftahul Rachman mengapresiasi upaya yang dilakukan PTFI melalui acara tersebut.
“Anak-anak adalah Mutiara. Mutiara kalau tidak diasah, tidak akan berkembang dengan baik. Kalau mutiara diasah, dapat berdampak baik di tingkat kabupaten, provinsi, nasional atau internasional. Kita harapkan anak-anak di wilayah Manyar dan Gresik ini bisa menjadi Mutiara untuk Indonesia,” pungkasnya.