GresikSatu | Desa Roomo Kecamatan Manyar, Gresik terkenal dengan banyak produk usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dari olahan tempe. Meski terhimpit industri, desa tersebut tetap memaksimalkan potensi olahan tempe sebagai produk unggulan.
Melihat potensi itu, anggota komisi II DPRD Gresik M. Syahrul Munir mengajak para pelaku umkm di desa setempat, melakukan multiplier effect (efek berganda) untuk peningkatan pendapatan dan konsumen.
Apalagi di desa setempat ada UMKM produk unggulan berbagai macam olahan tempe, mulai dari abon tempe, brownis tempe, kripik tempe, dan lain-lain.
“Para pelaku umkm ini sangat kompak. Bahkan, mereka membuat kelompok bernama UMKM 2557 (RoMo MaJu),” ucap Syahrul saat menghadiri Bazar dan Launching Produk UMKM Desa Roomo Manyar kemarin, Senin (28/3/2022) kemarin.
Baca Juga : DPRD Gresik Prioritaskan Pemulihan Ekonomi Pasca Pandemi
Menurutnya, dengan adanya kerja efek berganda tadi, tentu sangat relevan dengan keadaan status di desa Roomo yang banyak ditemukan pabrik.
“Tentu ada banyak perusahaan-perusahaan di sekitarnya membeli produk UMKM Desa,” jelasnya.
Ketua F-PKB itu menambahkan, besarnya potensi industri harus direspon oleh kelompok UMKM sekitar. Dengan menawarkan produk yang berkualitas agar kedepan bisa menjadi mitra perusahaan-perusahaan di sekitarnya.
Ketua UMKM 2557 Naufal Faruq mengatakan, di Desa Roomo sudah ada 60 produk unggul olahan tempe. 15 diantaranya sudah mengikuti kurasi UMKM sebagai syarat pasar global atau ekspor.
“Sedangkan 45 produk masih proses perizinan kualitas produk, dan manajemen,” ucapnya.
“Semoga produk unggulan Desa Roomo bisa masuk retail pasar, Pudak Galeri dan bisa ekspor,” tambahnya. (faiz/sah)