Waduh! 38 Persen Produksi Air PDAM Gresik Hilang Karena Bocor

GresikSatu | Sepanjang tahun 2023, Perumda Giri Tirta ternyata telah kehilangan 21 juta meter kubik atau setara dengan 38 persen air yang diproduksi.

Tingkat kebocoran yang masih tinggi ini menyebabkan perusahaan plat merah tersebut kurang maksimal melayani konsumen.

Hal tersebut terungkap dalam rapat Komisi II DPRD Gresik bersama jajaran Direksi Perumda Giri Tirta tentang laporan keterangan pertanggngjawaban (LKPj)  tahun anggaran 2023.

“Padahal, tingkat produksi berkisar 55 juta meter kubik. Sehingga menyebabkan banyak masyarakat yang terdampak dan kesulitan mendapatkan air bersih,” ungkap Anggota Komisi II DPRD Gresik Syahrul Munir, Jum’at (26/4/2024).

Air bersih menjadi kebutuhan dasar bagi masyarakat. Sementara kinerja Perumda Giri Tirta sedang dipertanyakan melihat banyaknya air produksi yang hilang begitu saja.

Baca juga:  Proyek SPAM Umbulan Gresik, Ditargetkan Bulan Desember Sudah bisa Mengalir di Duduksampeyan

Pihaknya juga menyayangkan laporan yang disampaikan sebab tidak menjawab pokok permasalahan. 

“Titik kebocorannya belum bisa teridentifikasi dengan baik. Tentu sangat aneh mengingat jumlahnya cukup banyak,” terangnya. 

Syahrul berencana untuk menindaklanjuti hal tersebut dengan menggelar uji petik di beberapa lokasi. Bersumber dari keluhan masyarakat yang telah disampaikan kepada sekretariat dewan. 

“Dalam catatan kami, distribusi banyak bermasalah di beberapa wilayah Kecamatan Menganti, Cerme, dan Manyar,” ujarnya.

Selain pelayanan, Perumda Giri Tirta juga belum menyampaikan kondisi keuangan dalam rapat tersebut. 

“Akan menjadi catatan dalam rapat paripurna LKPj Kepala Daerah 2023. Sejumlah rekomendasi akan kami sampaikan untuk melakukan perbaikan manajemen perusahaan,” ucapnya. 

Sementara itu, Direktur Utama (Dirut) Perumda Giri Tirta Kurnia Suryandi mengakui tingkat kebocoran air yang dinilai masih tinggi.

Baca juga:  DPRD Gresik Prioritaskan Pemulihan Ekonomi

Pihaknya juga telah melakukan berbagai upaya untuk menangani permasalahan tersebut.

“Sebenarnya ini sudah turung dari 43 persen menjadi 38 persen,” ujarnya 

Menurutnya, prosentase tersebut lebih rendah dibandingkan kabupaten/kota  lain di Jawa Timur. Salah satu penyebab kebocoran berasal dari proyek pembuatan box culvert Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Gresik di Kecamatan Cerme.

“Hal itu yang mengganggu pipa pelanggan Perumda Giri Tirta dari yang semula air lancar menjadi mampet. Sehingga kami harus kirim air dengan tangki. Bahkan, minta bantuan Perumda Surya Sembada Surabaya,” pungkasnya. 

Reporter:
Chofifah Qurotun Nida
Editor:
Aam Alamsyah
Rekomendasi Berita

Advertisement

Terpopuler

spot_img