GresikSatu | Suasana seru kini menyelimuti Wisata Bahari Makam Panjang, atau yang dikenal sebagai Jherat Lanjheng di Pulau Bawean.
Kejutan terbaru datang dalam bentuk spot foto eksklusif bersama Presiden Jokowi, menambah daya tarik kawasan wisata di Gresik.
Spot unik ini, hasil inisiatif Pemdes, agar para pengunjung bisa betah di wisata Makam Panjang.
Ditambah dengan Papan Nama Wisata Jherat Lanjheng yang dirancang dengan warna-warni, menambah keindahan pantai.
Gugusan pasir putih dan air laut yang jernih turut menjadi pesona tak terelakkan bagi para wisatawan.
Pantai Jherat Lanjang, dengan pesisir pantai yang menjorok dan bebatuan yang mendominasi, memberikan pengalaman tak terlupakan.
Di sini, pengunjung juga dapat menikmati momen santai sambil membakar ikan segar bersama keluarga atau teman.
Lokasi wisata ini berada di penghujung Dusun Tanjung Anyar, Desa Lebak, Kecamatan Sangkapura, Kabupaten Gresik.
Kades Lebak, Fadal, mengungkapkan bahwa revitalisasi wisata Bahari Makam Panjang menjadi fokus pembangunan di Desa.
“Fasilitas baru, seperti ayunan, warung makan, tempat bakar ikan, mandi di pantai, toilet, dan spot foto Presiden Jokowi, telah menjadi daya tarik utama,” ujarnya pada Minggu (4/2/2024).
“InsyaAllah tahun ini, kami akan menambahkan gazebo, stand UMKM, dan berbagai wahana lainnya,” tambahnya.
Fadal menambahkan bahwa inspirasi spot foto Presiden Jokowi yang naik sepeda diambil dari pengalamannya saat di Bandara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II dan Bandara Internasional Semarang.
“Di sekitar ruang tunggu, kita sediakan tempat selfie dengan gambar pak Presiden naik sepeda,” ungkapnya.
Dengan tambahan spot tersebut, Fadal melanjutkan bahwa Jherat Lanjheng menjadi viral di media sosial beberapa waktu lalu.
Para pengunjung banyak yang penasaran untuk merasakan momen berfoto bersama keluarga dengan latar belakang Presiden Jokowi.
“Mereka yang datang banyak berfoto berboncengan sepeda dengan Pak Jokowi,” tambahnya.
Untuk mengoptimalkan potensi wisata, rencananya Jherat Lanjheng akan mengalami pembangunan berkelanjutan.
Kawasan seluas ratusan hektar yang masih berupa hutan alang-alang ini akan dikembangkan menjadi wahana offroad dan outbond.
“Alhamdulillah, pada tahun baru 2024 lalu, selama tiga hari, lebih dari 1.700 pengunjung lokal memadati wisata Jherat Lanjheng, terutama pada hari Sabtu dan Minggu,” jelasnya.
Dengan harga masuk yang terjangkau, Rp 5 ribu untuk dewasa dan Rp 3 ribu untuk anak-anak, Jherat Lanjheng menegaskan dirinya sebagai destinasi wisata yang tidak hanya memikat, tetapi juga ramah di kantong pengunjung.