GresikSatu | Berbicara tentang tempat-tempat wisata di Indonesia, tidak akan pernah ada habisnya. Salah satunya berada di Kabupaten Gresik, sebuah pulau yang indah dan masih bersih.
Airnya yang biru bening tanpa sampah dan pasirnya yang berwarna putih, seolah tak pernah terinjak oleh kaki manusia.
Namun, pulau tersebut masih menyimpan sejuta mitos yang cukup mengerikan yakni tak boleh dihuni perempuan.
Konon jika ada perempuan yang menginap, maka akan ada malapetaka sehingga tak ada satupun perempuan yang menginap di Pulau Karang Jamuang ini.
Tidak banyak orang yang mendengar keberadaan Pulau Karang Jamuang, pulau ini terletak di utara Selat Madura, gerbang utama memasuki perairan Surabaya.
Sebuah pulau yang masih masuk wilayah Kabupaten Gresik ini tidak akan terpampang nyata di peta Jawa Timur. khususnya di peta Kabupaten Gresik.
“Semua yang terjadi di Pulau Karang Jamuang mungkin lebih mirip cerita tentang pulau di negeri dongeng. Namun semua ini nyata, tapi tetap saja saya lebih menyukai menamainya dengan Pulau Bidadari yang Terlarang. Karena kaum Hawa hanya boleh singgah di pulau ini, tapi tidak boleh menginap,” tulis Kris Adji AW seperti dalam bukunya berjudul Sang Gresik Bercerita, Minggu (14/7/2024).
Pulau yang dihuni segelintir orang ini, makin terasa sepi saat hari mulai gelap. Ada beberapa nelayan tradisional yang singgah untuk menginap, lengkap dengan hasil tangkapannya.
Disini Anda bisa membakar ikan sepuasnya dengan harga murah, bahkan terlalu murah untuk ikan-ikan terbaik dalam kondisi segar yang mana di restoran mewah harganya bisa sampai ratusan ribu atau bahkan mungkin jutaan rupiah, layaknya private island.
Tidak ada polusi apapun, termasuk polusi bau. Pasirnya begitu hangat dan aman dari binatang liar yang berbahaya, sebab di pulau yang luasnya kira-kira cuma 3 hektar ini memang tidak dihuni binatang liar.
Dan suasana malam hari di pulau ini sangat mengagumkan. Jika cuacanya cerah, bintang akan terlihat sebening cermin.
“Apabila kebanyakan orang menamai pulau ini dengan nama Pulau Karang Jamuang, maka orang- orang di daerah Ujung Pangkah menamai pulau ini dengan nama Pulau Nyamukan. Ya Pulau ini berada di Ujung Pangkah,” tuturnya.
“Dari Ujung Pangkah, kita akan menghabiskan waktu 3 jam perjalanan laut dengan hembusan ombak yang cukup besar dan bisa ditempuh dengan perahu tradisional milik nelayan,” imbuhnya.
Namun, belum diketahui alasan pasti kenapa pulau Karang Jamuang tak boleh dihuni oleh perempuan.
Muncul mitos bahwa siluman ular akan muncul untuk memakan si perempuan. Bahkan pulau tersebut akan terlihat seperti tenggelam bila ada perempuan yang nekat bermalam.
“Bagi perempuan hanya boleh dikunjungi dan tidak boleh menginap,” pungkasnya.