GresikSatu | Lailatul Badriyah, desainer muda asal Gresik ini telah berhasil mengukir namanya di ajang fashion nasional. Tidak main-main, dara cantik asal Desa Jatirembe, Kecamatan Benjeng, Gresik ini, karyanya sukses di pamerkan dalam event Indonesian Fashion Preneur Competition (IPFC) 2023, yang digelar pada bulan April di Mall Kasablanka, Jakarta.
Kisahnya dimulai saat pandemi Covid-19 melanda pada tahun 2020. Di tengah situasi lockdown, Lailatul mengisi waktunya dengan menggambar, mulai dari ilustrasi idola Korea, busana Muslim, hingga ilustrasi perempuan. Melihat peluang di depan matanya, ia terjun ke dunia industri fashion. Bagi Lailatul, fashion bukan sekadar busana, melainkan sebagai medium komunikasi untuk menyampaikan tujuan tertentu.
“Dalam keterampilan menggambar fashion yang saya gemari, saya merasa tertantang untuk melangkah lebih jauh dan memanfaatkan peluang dengan mempelajari seni menjahit. Membuat sketsa dan mengaplikasikannya adalah dua hal yang berbeda. Kita harus memahami pola, warna, tekstur kain, dan kombinasi dari A hingga Z,” jelasnya pada Senin (15/5/2023).
Meskipun bukan lulusan desain, Lailatul Badriyah wanita jelita berusia 27 tahun ini telah memahami jenis fashion yang ia minati serta tren yang menjadi acuannya.
“Jurusan dan jalur yang saya pilih tidak ada hubungannya sama sekali. Hal ini juga menjadi tantangan besar bagi saya, karena saya sebelumnya bukan orang yang paham tentang fashion atau bahkan bisa menjahit. Saya harus memulai semuanya dari nol,” ungkapnya.
Setiap rancangan busana yang Laila ciptakan memiliki konsep yang unik. Konsep keseluruhan itu menggambarkan seni merajut perempuan, bukan hanya sebagai manusia biasa, tetapi juga sebagai sosok inspiratif yang terus bergerak maju.
“Konsepnya melambangkan emansipasi perempuan dan menjadi simbol bahwa perempuan akan terus bergerak maju, namun dengan tetap mempertahankan sentuhan Korea sebagai identitasnya,” jelasnya.
Alasan Laila lebih mengikuti tren fashion Korea daripada negara lain adalah keunikannya yang menawarkan lebih banyak pilihan model dan tidak terikat pada satu jenis gaya.
“Saya memilih casual streetwear karena gaya ini lebih unik dan cocok untuk bereksperimen dalam fashion. Istilahnya, fashion yang mencolok. Ketika orang melihat pakaian yang saya desain, mereka akan langsung mengingat saya,” tambahnya.
Saat ini, Laila masih aktif sebagai desainer freelance dan bekerja sama dengan merek-merek ternama. Namun, ia tidak menutup kemungkinan untuk mendirikan merek sendiri dan mempersembahkan koleksi-koleksi indah hasil karya tangannya.
“Saya berencana segera meluncurkan merek sendiri, Insya Allah pada bulan Juni-Juli. Mohon doanya,” ucapnya.
Sebagai tambahan informasi, berikut beberapa kompetisi yang sudah pernah ia ikuti : Semarang Fashion Convention 2021, Semarang Fashion Trend 2022, Indonesia Fashion Week 2023, serta Indonesia Fashion Preneur Competition 2023. (ovi/aam)